Sabtu 22 Oktober 2022
ZEDEKIA RAJA YEHUDA TERAKHIR
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 24:1-20
“Sungguh, hal itu terjadi kepada Yehuda sesuai dengan titah Tuhan untuk menjauhkan mereka dari hadapan-Nya oleh karena dosa-dosa Manasye, setimpal dengan segala yang dilakukannya” (2 Raja-raja 24:3)
Setelah Yosia mati dibunuh Firaun Nekho di Megido rakyat Israel mengangkat Yoahas menjadi raja Yehuda. Yoahas hanya 3 bulan menjadi raja tetapi sudah langsung melakukan kejahatan. Setelah mengurung Yoahas, Firaun Nekho mengangkat anak Yosia yang lain menjadi raja Mesir. Dia adalah Elyakim yang namanya diganti menjadi Yoyakim. Karena Yoyakim adalah raja yang diangkat firaun Nekho maka dia wajib membayar upeti kepada Mesir. Hal itu tentu memberatkan rakyat Yehuda. Yoyakim takluk kepada Babel yang sudah menundukkan Mesir dan Asyur.
Babel menjadi kerajaan terbesar yang menaklukkan kerajaan-kerajaan. Kerajaan Babel bertahan menjadi kerajaan penakluk selama 70 tahun yang kemudian dikalahkan oleh Koresy raja Persia. Yoyakim digantikan oleh Yoyakhin yang kemudian digantikan Zedekia raja Yehuda yang terakhir, setelah itu maka Yehuda terbuang ke Babel.
Setelah Yosia, ada empat raja Yehuda berturut-turut dan ke empat dinasti Yosia ini justru adalah raja-raja yang jahat yang sangat berbeda dengan Yosia. Jadi Firman Tuhan kepada kerajaan Yehuda ini sangat tepat bahwa Allah menjauhkan Yehuda dari hadapan-Nya. Jadi kejatuhan Yehuda adalah merupakan hukuman Allah yang keras karena Yehuda sebelum dan sesudah Yosia tidak mau bertobat atau berbalik kepada Allah.
Kemurtadan Yahudi sudah sangat memuncak, karena para imam dan para nabi pun sudah hidup dalam dusta dan tipu daya, kekerasan dan keserahakan, kebejatan moral dan ketidaksetiaan. Hukuman Allah kepada umat Yahudi adalah fakta sejarah yang menjadi peringatan abadi kepada seluruh umat Allah sepanjang zaman. Kalau Allah menghukum cabang-cabang asli (umat Israel). Dia pun akan menghukum, cabang-cabang yang dicangkokkan (gereja). Jadi perlu untuk menjauhkan diri dari pola hidup dan sistem dunia yang penuh dosa. Zedekia menolak nasehat nabi Yeremia agar tak perlu memberontak kepada bangsa Babel, karena dia lebih mendengar nasehat nabi-nabi palsu. Nabi Yeremia sudah menyampaikan firman Tuhan bahwa Yehuda pasti akan terbuang ke Babel selama 70 tahun. Berita nabi Yeremia tidak disukai walaupun merupakan kebenaran. Sedangkan berita kebohongan yang disampaikan nabi palsu ditaati. Akibatnya pemberontakannya kepada Babel sangat merugikan dan tetap juga mereka harus tunduk dan terbuang ke Babel. (MT)