Selasa 11 Oktober 2022
PEMBAWA KABAR BAIK
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 13:1-25
“Tetapi kemudian Yoahas memohon belas kasihan Tuhan, dan Tuhan mendengarkan dia, sebab Ia telah melihat, bagaimana beratnya orang Israel ditindas oleh raja Aram. Tuhan memberikan kepada orang Israel seorang penolong, sehingga mereka lepas dari tangan Aram dan dapat duduk di kemah-kemah mereka seperti yang sudah-sudah” (2 Raja-raja 13:4-5)
Setelah Yehu menjadi raja Israel, ada beberapa dinasti raja-raja israel berjalan dengan baik tanpa adanya kudeta. Yehu ke anaknya Yoahas, kemudian ke anaknya Yoas, selanjutnya ke anaknya Yerobeam dan dari Yerobean ke anaknya Zakaria. Dalam beberapa dinasti ini ada hal-hal yang baik tetapi penyembahann berhala tetap berjalan. Dalam hal ini jelas bahwa walaupun raja terlibat penyembahan berhala, Allah tidak menghukum atau memberi tekanan kepada penduduk Israel yang setia kepada Allah. Yoahas yang hidup mengikuti dosa Yerobeam berarti mempraktekkan penyembahan berhala, namun dia memohon pertolongan Allah agar dilepaskan dari tekanan politik berat Hazael raja Aram. Jadi Yoahas sesungguhnya terlibat dengan praktek sinkritisme yang dapat diartikan menduakan Allah. Tetapi Allah menyatakan kemurahannya kepada Yoahas sehingga mereka tetap aman dari tekanan orang Aram. Sangat jelas bahwa bukan karena Yoahas melainkan karena umat Allah yang setialah maka Allah melindungi umat Israel dalam kepemimpinan Yoahas. Yoahas jatuh dalam dosa sinkritisme, tetapi dia tidak memaksakan rakyat mengikutinya. Jadi umat yang setia kepada Allah tetap diberi keleluasaan untuk menyembah Allah.
Selama pemerintahan Yoahas hingga ke anaknya Yoas, Allah memberi seorang penolong sehingga mereka lepas dari tangan dan penguasaan orang Aram. Seorang penolong yang dimaksud adalah nabi Elisa. Yoas mengunjungi nabi Elisa saat nabi itu sakit, tetapi Yoas juga mendapat petunjuk bahwa Yoas akan berhasil mengalahkan orang Aram. Yoas juga mentaati perintah nabi Elisa. Jadi Allah berkemurahan juga kepada bangsa Israel walaupun raja-rajanya selalu mengikuti perilaku buruk raja Israel Utara yang pertama Yerobeam. Raja Yoas mengakui Allah Elisa sebagai pelindung sejati Israel, dan mengetahui juga bahwa kematian Elisa berdampak pada hilangnya perlindungan Allah atas umat Israel. Tetapi cukup aneh juga bila Yoas hanya tahu saja dan tidak mempraktekkan apa yang diketahui. Kesalahan Yoas adalah kesalahan mayoritas umat Allah, mengetahui tetapi tidak melakukan. Elisa adalah nabi yang benar dan taat tetapi dia sakit, mati dan dikuburkan karena dia adalah manusia.
Tetapi di dalam kubur pun Allah menyatakan kuasa-Nya sebagai kesaksian bahwa sifat nabi itu sebagai pembawa mujizat kehidupan. Suatu pesan moral kepada hamba-hamba Tuhan agar terus menjaga kekudusannya agar saat mati menjemput, kematiannya pun meninggalkan pesan kehidupan. (MT)