Senin 10 Oktober 2022
RAJA BUTUH PENASEHAT
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 12:1-21
“Yoas melakukan apa yang benar di mata Tuhan seumur hidupnya, selama imam Yoyada mengajar dia. Pegawai-pegawainya bangkit mengadakan persepakatan, lalu membunuh Yoas di rumah Milo yang letaknya di penurunan ke Sila.” (2 Raja-raja 12:2;20)
Selama imam Yoyada menjadi penasehat raja Yoas, dia hidup benar dan membawa umat Yahudi setia menyembah Allah. Yoas tentu masih sangat terbatas dalam hal membuat kebijakan untuk memimpin satu bangsa. Tentu hal ini menjadikannya sangat bergantung kepada orang yang lebih dewasa dari dia. Yoyada yang mengangkatnya menjadi raja berperan juga menjadi penasehat raja. Raja Yoas pun mentaati semua nasehat imam Yoyada. Selama Yoas memerintah sesuai nasehat Yoyada, Yehuda damai dan aman serta mengalami kemajuan. Yoas pun beranjak semakin dewasa disusul pula dengan bertambahnya kebijaksanaanya. Mungkin saja dia sadar bahwa dia adalah raja yang harus ditaati. Dia adalah penguasa yang harus didengarkan sehingga mulai merasa tidak lagi membutuhkan penasehat. Yoas pun mulai membuat kebijakan sendiri untuk Yehuda tanpa perlu lagi meminta pertimbangan dan pertunjuk dari imam Yoyada penasehatnya.
Amsal 24:6 “Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang dan kemenangan tergantung pada penasehat yang banyak”. Yoas mulai lalai karena kekuasaan telah membuat telinganya tidak lagi mendengar nasehat dari para orangtua. Kemudian Yoyada wafat, dan setelah Yoyada wafat Yoas pun semakin hilang kendali dan mulai meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala. Yoas melipatgandakan dosanya dengan membunuh Zakaria putra Yoyada. Zakaria otomatis menjadi penasehat Yoas, sehingga melakukan perannya penegur Yoas karena meninggalkan Tuhan (2 Tawarikh 24:20-22). Orang yang lupa akan kebaikan Tuhan dan kebaikan orang kepada dirinya cenderung berperilaku buruk. Biasanya orang seperti ini adalah orang yang dikuasai kseombongan. Yoas mulai dengan baik tetapi mengakhiri dengan kejahatan. Galatia 3:3 “Adalah kamu sebodoh itu? kamu telah memulai dengan Roh maukah kamu sekarang mengakhiri dengan daging?”.
Pola kepemimpinan rohani sangat sering terjadi dalam gereja seperti yang terjadi di jemaat Galatia. Memulai dengana Roh mengakhiri dengan daging, memulai dengan baik mengakhiri dengan buruk. Alangkah baiknya bila memulai dengan baik, melanjutkan bertambah baik serta mengakhiri semakin baik. Yoas terbunuh secara mengenaskan oleh komplotan yang tidak lagi menyukai kepemimpinannya. Allah tak lagi melindungi Yoas karena sudah terlibat kepada penyembahan berhala. Dia harus mengakhiri sebelum memberi dampak buruk kepada rakyat dan membahayakan para imam. (MT)