Minggu 09 Oktober 2022
ATALYA RAJA TAK MASUK HITUNGAN
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 11:1-20
“Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara Tuhan dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat Tuhan; juga antara raja dengan rakyat. Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.” (1 Raja-raja 11:17,20)
Masa kelam Yehuda selama 6 tahun adalah saat Atalya satu-satunya perempuan dan bukan keturunan Daud menjadi raja Yehuda. Atalya merupakan mata rantai yang dibuang dalam sejarah Yehuda. Atalya adalah anak Ahab dengan Izebel yang adalah istri Yoram raja Yehuda jugaibu Ahazia yang menggantikan Yoram menjadi raja Yehuda. Putra tunggal Yoram dengan Atalya adalah Ahazia yang menggantikan Yoram menjadi raja Yehuda. Ahazia raja Yehuda mati menjadi korban usaha Yehu membinasakan keturunan Ahab setelah Ahazia mati, Atalya ibunya membunuh anak-anak Ahazia kemudian mengangkat diri menjadi raja Yehuda. Atalya anak Ahab berusaha memutus dinasti keturunan Daud menjadi raja Yehuda. Untuk itu dia sampai hati membunuh cucu-cucunya sendiri. Dengan sengaja Atalya melawan Allah, tetapi Allah tidak pernah kehilangan dan kehabisan cara untuk menjaga dan melanjutkan agar rencana-Nyalah yang jadi.
Kuasa dan usaha manusia tak akan pernah mampu menggagalkan-Nya. Allah melindungi seorang anak Ahazia bernama Yoas dengan memakai Yoseba saudara perempuan Ahazia. Yoseba menyembunyikan Yoas kemudian membawanya ke rumah Tuhan. Dalam tahun ke-7 di tempat persembunyian imam Yoyada mengatur atau menyiasati cara untuk mengangkat Yoas menjadi raja Yehuda. Yoyada adalah suami Yoseba yang menjadi imam besar selama pemerintahan Atalya. Yoyada berhasil mempengaruhi rakyat agar bersatu mengangkat Yoas menjadi raja Yehuda pada usia 7 tahun. Yoas dalam tuntunan Yoyada yang menjadi penasehatnya membunuh Atalya dan menghapus segala pengaruh buruknya di Yehuda. Perbuatan Yoyada memelihara janji Allah kepada Daud bahwa kerajaannya dikekalkan. Allah mengarahkan Yoas raja yang masih sangat muda belia menjaga dan membaharui perjanjian Allah atas umat-Nya.
Enam(6) tahun Atalya menjadi raja di Yehuda hanyalah mata rantai yang terbuang, karena Yahuda hampir senasib dengan Israel pada zaman pemerintahannya. Tetapi Allah berinisiatif untuk memperbaiki keadaan melalui cara menghidupkan kembali karya agung-Nya dalam sejarah Yehuda yang merupakan dinasti Raja Daud yang sentral utamanya adalah menuju kelahiran Mesias yang adalah anak Daud. Kematian Atalya mengakhiri masa gelap dan suram kerajaan Yehuda menjadi aman rakyatpun damai dan sejahtera walaupun dipimpin seorang Yoas yang baru berusia 7 tahun. Allah berdaulat memakai siapa saja untuk melaksanakan kehendak-Nya. Yoas yang terlatih dalam rumah Tuhan selama 6 tahun cukup terbiasa hidup dekat dengan Allah. (MT)