Sabtu 08 Oktober 2022
KEHANCURAN AKIBAT AMBISIUS
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 10:1-36
“Mereka merobohkan tugu berhala Baal itu, merobohkan juga rumah Baal, dan membuatnya menjadi jamban; begitulah sampai hari ini. Demikianlah Yehu memunahkan Baal dari Israel. Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan.” (2 Raja-raja 10:27-29)
Yehu mau meneguhkan diri menjadi raja Israel Karena dia sudah diurapi salah seorang nabi atas perintah nabi Elisa. Yehu kelihatannya sangat berambisi sehingga ingin cepat-cepat berkuasa. Berbeda dengan Daud yang taat memasuki proses panjang setelah diurapi imam Samuel menjadi raja Israel sebelum Saul turun dari tahta kerajaan.
Langkah-langkah yang ditempuh Yehu sangat ekstrim menunjukkan betapa ambisiusnya dia dan ingin lama menjadi raja Israel:
- Langkah pertama adalah menantang para pembesar Israel di Samaria untuk memilih salah seorang raja dari antara anak-anak Ahab, kemudian haruslah bersedia menghadapi Yehu sebagai konsekuensi tindakan mereka. Yehu memulai dengan mengadakan perang urat saraf kepada para petinggi Israel di Samaria. Para pembesar menjadi sangat ketakutan sehingga bersumpah setia memihak kepada Yehu. Dalam langkah pertama ini Yehu berhasil karena pada dasarnya juga para petinggi sudah sangat benci kepada Ahad.
- Setelah berhasil pada langkah pertama dia pun melanjutkan pada langkah yang kedua dia memerintahkan supaya para pembesar Israel membawa kepala anak-anak Ahab kepadanya. Para pembesar itu pun menyembelih 70 orang anak Ahab dan membawa kepalanya kepada Yehu. Hal itu merupakan tindakan Yehu untuk mengamankan kedudukannya agak kuat, bertahan lama tanpa gangguan. Tetapi dalam hal ini adalah juga bagian dari pengenapan nubuat nabi Elia bahwa keturunan Ahab akan dimusnahkan akibat kejahatan keji yang dilakukan bersama istrinya Izebel.
- Kemudian Yehu melanjutkan pada langkah ketiga yaitu memusnahkan Baal dari Israel. Sesungguhnya Allahlah yang memilih Yehu untuk membinasakan keturunan Ahab yang membawa Israel menyembah berhala. Dalam panggilan pemusnahan keturunan Ahab tersirat perintah untuk memusnahkan baalisme dari Israel. Baalisme adalah suatu bentuk atau wujud agama yang sangat kejam dan sangat berhubungan dengan kebejatan moral dan sering juga menghalalkan pembunuhan tanpa alasan, bahkan pembunuhan sebagai ritual agamawi. Pemusnahan total keturunan Ahab dan baal adalah tindakan belas kasihan Allah kepada umat Israel. Allah mengetahui tak akan hilang penyembahan berhala baal dari Israel bila keluarga Ahab dibiarkan hidup.
Jadi peristiwa ini adalah merupakan pemutusan rantai penyembahan berhala baal. Lebih baik membinasakan satu keluarga besar daripada membiarkan bangsa yang besar binasa terhukum akibat dosa penyembahan berhala yang berkelanjutan. (MT)