Jumat 07 Oktober 2022
ALLAH MEMUSNAHKAN BAALISME
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 9:1-37
“Sesungguhnya, Aku telah melihat darah Nabot dan darah anak-anaknya tadi malam, demikianlah firman Tuhan, maka Aku akan membalaskannya kepadamu di kebun ini, demikianlah firman Tuhan. Oleh sebab itu angkat dan lemparkanlah mayatnya ke kebun ini, sesuai dengan firman Tuhan.” (2 Raja-raja 9:26)
Atas perintah nabi Elisa seorang dari rombongan nabi diutus mengurapi Yehu menjadi raja atas Israel menggantikan Yoram yang sudah dilukai oleh orang Aram. Penggantian raja Yoram jauh lebih bermartabat dari penggantian raja-raja Israel sebelumnya. Tetapi tetaplah mengandung unsur kudeta. Pengurapan oleh salah seorang dari rombongan nabi adalah cara Allah untuk menggenapi perkataan-Nya bahwa Izebel haruslah mati dengan keji sebagai upah kekajiannya membunuh Nabot. Bertahun-tahun sebelumnya Nabi Elia sudah menubuatkan bahwa Ahab dan keturunannya akan dimusnahkan secara menyeluruh. Ternyata Allah memakai Yehu untuk menjadi alat-Nya melakukan rencana-Nya. Sulit untuk memahami keputusan Allah berdasarkan kedaulatan-Nya. Bukankah hal memusnahkan keluarga Ahab bertentangan dengan atribut-Nya sebagai yang Maha Pemurah dan Maha Kasih?. Tetapi Siapakah manusia yang mau dan berhak mempertanyakan tindakan Allah?.
Perlu juga dipahami bahwa Dia juga Maha Tahu dan Maha Adil, jadi Dia sangat mengetahui bahwa tindakan-Nya itu sudah pasti benar dan adil. Jadi tunduk adalah sikap benar kepada Allah. Sekiranya pertanyaan-pertanyaan itu tersimpan dengan baik dalam hati kita dan tak pernah terjawab, biarlah hati kita tetap damai dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Karena tidak semua hal harus dinyatakan Allah kepada manusia di bumi ini. Biarkanlah yang bersifat misteri itu tetap misteri selama kita di bumi karena di surga nanti akan menjadi sangat jelas bagi kita. Pemusnahan keluarga Ahab oleh Yehu dimulai dengan membunuh Yoram anak Ahab sekaligus memperingati Ahazia raja Yehuda yang dipengaruhi Ahab. Ahazia selamat dari serangan Yehu, tetapi dia mati juga sebagai peringatan tegas kepada anaknya. Kemudian pemusnahan keluarga berlanjut dengan membunuh Izebel istri raja Ahab. Ahad dan Izebel orang tua Yoram telah membunuh Nabot secara keji untuk memperoleh kebun anggurnya. Sekarang mayat Yoram anak mereka dilemparkan begitu saja ke kebun Nabot itu. Selanjutnya menjatuhkan Izebel hingga mayatnya dimakan anjing-anjing.
Peristiwa sejarah ini cukup menyeramkan seakan tak pantas ditulis dalam Kitab Suci. Tetapi dalam hal ini penting ditulis untuk memberi pesan supaya semua orang percaya menghindari perlakuan keji dengan semua orang. Tiada kekejian yang tak berakibat buruk kepada pelakunya. Kalau rasul Paulus mengingatkan dengan cara yang berbeda “Bukan Allah yang menghukum kamu tetapi dosa itu sendirilah yang menghukummu”. (MT)