Senin 03 Oktober 2022
ELISA MELANJUTKAN PELAYANAN ELIA
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 6:27 – 7:2
“Lalu berkatalah Elisa: ”Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria.” (2 Raja-raja 7:1)
Dalam sejarah berikutnya, Benhadad menjadi raja Aram. Dalam pemerintahannya, dia mengepung Samaria, sehingga Samaria menjadi kota tertutup dalam ancaman Benhadad raja Aram. Dalam waktu yang lama, maka terjadilah kelaparan yang hebat di Samaria. Kelaparan hebat yang sangat ekstim itu membuat Israel betul-betul menderita kelaparan hingga terjadi tukar menukar memasak anak untuk dimakan. Dalam tukar menukar anak itu ada yang curang karena tak sampai hati melihat anaknya dipotong, dimasak untuk dikonsumsi. Kejadian itu diadukan kepada raja membuat raja berkabung karena menyadari kegagalannya membuat rakyat menderita. Kemarahannya memuncak dialamatkan kepada Allah dan nabi Elisa. Dia mengutus suruhan mendahuluinya bermaksud menebas kepada nabi Elisa. Nabi Elisa sudah tahu sehingga memerintahkan orang-orang dekatnya menghindar, cukup nabi ELisa saja yang menghadapi.
Raja Israel dengan mulut ringan berkata kepada nabi Elisa “Sesungguhnya malapetaka ini adalah dari Tuhan, Mengapakah aku berharap pada Tuhan lagi?”. Raja tak menyadari kemurtadannyalah bersama umat Israel yang membuat mereka menjadi atau berada pada intervensi orang Aram. Ketika Allalah memberi kemenangan mereka merasa kuat tetapi ketika mereka kalah karena meninggalkan Allah, justru Allahlah yang disalahkan. Kejadian serupa sering terjadi di dalam praktek hidup orang beriman. Ketika makmur mejadi takabur, ketika miskin menyalah-nyalahkan Tuhan dan paling tidak adalah menyalah-nyalahkan keadaan. Agur bin Yake berdoa jauhkanlah dari padaku kecenderungan dan kebohongan, jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Jauhkanlah kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya kalau aku kenyang aku tidak menyangkalmu dan berkata siapa Tuhan itu, atau kalau aku miskin aku mencuri dan mencemarkan nama Allahku (Amsal 30:8-9).
Nabi Elisa membalas kejahatan raja dengan memerkatakan janji setia Allah kepada umat-Nya dengan berkata bahwa besok akan terjadi kelimpahan makanan di pintu gerbang Samaria. Nabi Elisa menubuatkan bahwa masa kelaparan segera berakhir kondisi ekonomi Israel akan segera pulih. Perwira justru mengejek bahwa hal itu mustahil, nabi Elisa bernubuat lagi bahwa perwira itu akan melihat saja tanpa pernah menikmatinya. Allah berulang kali memberi kesempatan kepada raja-raja Israel tetapi mereka harus binasa karena tidak menggunakan kesempatan yang dikaruniakan Allah itu dengan bertobat. (MT)