Jumat 30 September 2022
BUDAK BERIMAN PEMBERANI
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 5:1-27
“Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.” (2 Raja-raja 5:2-3)
Kisah Naaman panglima raja Aram yang sembuh dari kustanya setelah membenamkan diri 7 kali di sungai Yordan sebagai sikap mentaati firman Tuhan melalui nabi Elisa, termasuk cerita pilihan yang banyak diceritakan kepada anak-anak. Biasanya tokoh yang diangkat adalah panglima Naaman sebagai panglima unggulan raja Aram. Dia terkemuka tetapi menderita penyakit kusta. Di balik pakaian kepahlawanannya yang mentereng ada kulit yang rusak, bau dan jijik yang membuatnya menderita dan sangat berpotensi menularkan kepada banyak orang, istimewa keluarganya. Kemudian tentunya adalah nabi Elisa yang selain percaya kepada Allah, dia sangat percaya diri dan penuh wibawa menyuruh seorang panglima masuk dan membenamkan diri ke sungai Yordan.
Kemarahan seorang panglima Naaman tak menyurutkan tekadnya, sebab bila mau sembuh haruslah taat Firman tak ada pilihan lain. Tak kalah pentingnya Gehazi hamba Elisa yang tergiur dengan hadiah Naaman yang ditolak nabi Elisa. Karena ketamakan Gehazi, dia melakukan kesalahan fatal menerima hadiah itu tanpa sepengetahuan Elisa. Akibatnya fatal Gehazi sempat menderita penyakit kusta.
Tetapi mari kita mencoba menyoroti seorang anak perempuan Israel yang ditawan dan dijadikan budak istri Naaman. Anak perempuan ini berani menerobos batas-batas yang mengintervensi dirinya sebagai seorang tawanan yang dijadikan budak:
- Dia sangat percaya diri menerobos status tawanan budak anak perempuan saat dia memberi usul kepada nyonyanya untuk menjumpai nabi Elisa di Samaria. Dalam sopan santun pada saat itu hal ini sangat mungkin mencelakakan dirinya. Tetapi kuasa Allah haruslah diceritakan kepada orang-orang yang di luar Allah. Demi memberitakan kebenaran budak perempuan tawanan Aram dari Israel siap menanggung resiko walaupun itu berarti mencelakakan dirinya.
- Dia berhasil menerobos batas keyakinan bahwa anugerah dan kasih serta kuasa Allah bukan hanya untuk Israel tetapi untuk semua bangsa. Dia sangat yakin belas kasihan Allah bukanlah hanya untuk Israel tetapi untuk semua bangsa yang mau menghisabkan diri sebagai umat Allah.
- Anak perempuan ini secara tegas menyatakan bahwa tidak ada Allah di manapun termasuk di Aram, karena Allah yang sejati hanyalah Allah umat Israel yang diperkenalkan Allah kepada umat dan juga kepada panglima Naaman.
Tawanan anak perempuan Israel ini luput dari perhatian banyak orang, tetapi sudah pasti dia memperoleh perhatian dari Allah. (MT)