Rabu 28 September 2022
ALLAH PEDULI UMAT-NYA
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 4:1-37
“Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.” (2 Raja-raja 4:1)
Kehidupan nabi pada saat Ahab dan Yoram menjadi raja di Israel sangat sulit dan terancam. Hidup mereka pastilah tidak mudah. Seorang janda nabi yang mengadukan kesulitannya kepada nabi Elisa, mengatakan bahwa suaminya yang takut akan Tuhan sudah meninggal dengan meninggalkan dua orang anak. Kemungkinan besar suaminya meninggal karena mempertahankan iman di hadapan raja Ahab yang kejam. Kesulitan janda nabi ini bertambah karena penagih hutang akan mengambil anaknya untuk dijadikan budak sebagai pembayar hutangnya. Mungkin fakta yang merupakan sejarah bangsa Israel ini sangat di luar pengetahuan, tetapi bila mempepelajari kondisi hidup masyarakat yang setia kepada Allah pada masa itu adalah hal yang biasa terjadi. Memperbudak yang lemah sudah hal yang biasa dan yang lemah pasrah saja karena Firman diinjak-injak dan keadilan tak bisa diharapkan.
Kisah janda nabi ini hanyalah satu dari banyak peristiwa. Melalui kisah ini kita belajar tentang kepedulian Allah kepada umatnya yang setia. Penggandaan minyak ini adalah mujizat karena keluarga janda nabi itu percaya dan taat firman serta menjalin kerjasama yang baik. Ibu mengisi tabung yang dikumpulkan kedua anaknya dengan sedikit minyak yang mereka punya. Allah perduli dengan kesulitan umat yang setia dan berseru kepda-Nya. Perempuan kaya di Sunem mempunyai kesulitan juga. Perempuan kaya dan suaminya ini menyediakan tempat tinggal untuk nabi Elisa. Nabi Elisa menanyakan kesulitan keluarga ini. Kesulitan mereka adalah tidak mempunyai seorang anak pun, padahal usia mereka sudah beranjak semakin tua. Hal ini menjelaskan bahwa semua orang percaya mempunyai kesulitan masing-masing walaupun berbeda. Itulah sebabnya pendekatan Allah untuk menyatakan keperduliannya pun berbeda pula.
Setelah berdoa nabi Elisa bernubuat bahwa Allah akan mengaruniakan anak laki-laki kepada perempuan Sunem yang kaya itu. Tentu saja kehadiran seorang anak dalam keluarga menambah kebahagiaan mereka. Tetapi setelah beranjak remaja anak itu jatuh sakit dan mati secara mendadak. Perempuan itu menaruh anak yang sudah mati itu di kamar nabi Elisa, dan nabi pun mendoakan dengan caranya dan hidup kembali. Ada banyak umat Tuhan yang diterpa kesulitan, tetapi tetaplah setia, karena Allah selalu bersedia menyatakan keperdulian-Nya tentu dengan cara-Nya. Allah itu adalah Allah yang kreatif yang tidak pernah kehabisan cara dalam menolong umat-Nya. Tetaplah setia, tekunlah berdoa dan semakin berharap kepada-Nya. (MT)