Selasa 27 September 2022
USAHA YOSAFAT YANG GAGAL
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 3:1-27
“Sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu.” (2 Raja-raja 3:17-18)
Yoram anak Ahab menjadi raja menggantikan Ahab. Yoram tidak sejahat ayahnya, dia terkategorikan baik dibanding raja-raja Israel lainnya. Tetapi Yoram masih disamakan dengan Yerobeam karena walaupun dia menyadari dia adalah umat Allah masih melakukan penyembahan berhala seperti Yerobeam. Para penyembah berhala sulit mempercayai Allah yang tak dilihat secara kasat mata.
Ada perbedaan yang sangat prinsip antara berhala dan Allah. Berhala bisa dikontrol dan diatur sekehendak penyembahnya, sedangkan Allah adalah pengontrol dan pengatur umat yang menyembahn-Nya. Itulah sebabnya para penyembah berhala sangat sulit menyerahkan hidup menjadi seorang yang beriman dan menyembah Allah.
Yoram mendapat perlawanan dari Mesak raja Moab. Pada pemerintahan Ahab, Moab memberi upeti 100 ribu anak domba dan bulu dari 100 domba jantan. Raja Moab bukan hanya menghentikan upeti tetapi justru menyerang. Yoram pun minta bantuan Yosafat, karena pada waktu Yosafat raja Yehuda dia bekerja sama dengan Israel. Yosafat ingin membawa Israel kepada Allah, tetapi Yosafat tidak berhasil. Saat menghadapi orang Moab, Yosafat meminta agar mereka bertanya kepada Allah sebelum berperang. Yosafat berusaha membawa Yoram kembali kepada Allah dengan cara membangun kerjasama. Tetapi Yoram sudah sangat terikat dengan kesesatannya. Faktanya kerjasama dengan Yosafat membuat Allah memberi kemenangan kepadanya. Terbebas dari jajahan orang Moab.
Kepanikan Mesak raja Moab membuatnya bertindak bodoh dengan mempersembahkannya anak yang akan menggantikannya untuk membujuk dewanya agar memberi kemenangan kepadanya. Hal itu membuat Israel gusar dan kembali ke negerinya, bukan karena kalah tetapi muak melihat perilaku para penyembah berhala. Hal itu seharusnya menyadarkan Yoram raja Israel, ternyata tidak juga. Intervensi berhala kepada penyembah berhala begitu kuat, sekuat intervensi kuasa dunia dan kedagingan kepada orang percaya tak sungguh-sungguh, atau beriman seadanya atau setengah-setengah saja. Kita hidup di dunia tetapi tidak perlu mengikuti sistem dunia berdosa.
Pastikan bahwa kaki kita berpijak di dunia tetapi hati tetap kepada Kristus. Kita terutus ke dunia untuk mempraktekkan hidup beriman kepada Kristus. Hal itu berarti mempraktekkan iman dalam hidup sehari-hari sebagai kesaksian hidup di dalam Kristus. Bila Yoram diajak Yosafat melepaskan diri dari ikatan berhala maka orang beriman haruslah terus berjuang melepaskan diri dari jeratan dunia yang berdosa. (MT)