Rabu 21 September 2022
KEJAHATAN IZEBEL
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 21:1-29
Tidak pernah ada orang yang dengan tekad melakukan yang jahat pada pemandangan Tuhan seperti yang dilakukan oleh Ahab. Semua kejahatan itu dilakukannya atas dorongan Izebel, istrinya. Ahab melakukan dosa-dosa yang sangat hina: ia menyembah berhala seperti yang dilakukan orang Amori, yaitu orang-orang yang telah diusir Tuhan keluar dari negeri Kanaan pada waktu orang Israel memasuki negeri itu. (1 Raja-raja 21:25-26)
Kejahatan Izebel seharusnya dapat diredam oleh raja Ahab. Selain Ahab adalah seorang raja dia juga adalah suami Izebel. Sebagai raja pada zamannya biasanya sangat dominan kepada istrinya bahkan Izebel harus taat dan tunduk setunduk-tunduknya. Ternyata yang terjadi adalah sebaliknya, Ahab bukan saja menjadi penyembah berhala tetapi menjadi manusia keji seperti Izebel.
Izebel bertindak keji melenyapkan Nabot untuk mendapatkan kebun anggurnya menjadi milik Ahab. Nabot yang tidak mau menjual kebun anggurnya kepada Ahab adalah seorang yang taat hukum yang sangat menghargai pusaka dari orangtuanya. Dalam hal ini cukup jelas bahwa Nabot adalah seorang dari kelompok yang masih setia kepada Allah. Nabot diperlakukan dengan tidak adil dan dibunuh secara keji oleh rekayasa dan fitnahan Izebel. Izebel perempuan keji berencana dan berusaha melenyapkan hidup orang beriman dan menyembah Allah di seluruh negeri Israel. Izebel menggantikan sesembahan umat dengan berhala baal. Walaupun dia berhasil mempengaruhi raja Ahab dia gagal memurtadkan seluruh bangsa Israel.
Dalam Wahyu 2:20, nama Izebel diangkat sebagai simbol kejahatan akhir zaman. Izebel searti dengan kejahatan, sihir, penghianat dan penipuan rohani. Kejahatan Ahab dan Izebel membunuh Nabot dengan mengunakan tangan orang lain. Allah mengutus Elia untuk menjelaskan hukuman atas kejahatan mereka.
Allah sudah pasti benci atas ketidakadilan di kalangan umat-Nya. Allah sangat menentang segala tindakan yang membuat Nabot tak bersalah mati terbunuh untuk kesalahan yang tidak dia buat. Elia menubuatkan langsung bahwa Ahab dan Izebel akan menderita, karena prinsip pembalasan dan keadilan Allah akan menimpa semua pelaku kejahatan. Rasul Paulus membuat pernyataan Alkitabiah saat dia menulis kepada jemaat di Kolose, “Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang” (Kolose 3:25).
Kita semua pengikut Kristus hendaklah membangun hubungan yang baik satu sama lain melalui sikap adil, benar dan lemah lembut. Nubuat nabi Elia adalah mengenai hukuman yang akan menimpa Ahab dan Izebel. Seperti biasanya hukuman tidak langsung terjadi adalah cara Allah memberi kesempatan kepada si pendosa untuk bertobat. Penting bersikap adil dan benar di bumi ini terhadap sesama, jangan hanya fokus pada kehidupan di surga nanti.(MT)