Minggu 18 September 2022
HAMBA ALLAH HARUS TAAT
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 18:20-46
“Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!” (1 Raja-raja 18:38-39)
Atas perintah raja Ahab sesuai dengan permintaan nabi Elia, para nabi baal yang dikumpulkan dari seluruh negeri Israel naik ke atas gunung Karmel. Di atas gunung Karmel nabi-nabi baal memotong seekor lembu dan menaruhnya di atas mezbah kemudian berdoa kepada baal memohon api membakar korban mereka. Nabi Elia pun melakukan hal yang sama.
Giliran pertama adalah nabi-nabi baal yang berjumlah 450 orang. Dari pagi sampai tengah hari tidak ada tanda-tanda akan turun api membakar korban mereka. Tetapi saat nabi Elia berdoa segera Allah menurunkan api membakar mezbahnya. Nabi Elia pun menyatakan bahwa berhala baal yang mereka puja adalah kebohongan belaka yang tak mungkin bertindak, sedangkan Allah adalah Tuhan yang hadir dan bertindak menolong umat-Nya.
Konfrontasi nabi Elia dengan para nabi baal bertujuan menyadarkan umat-Nya akan kesalahan fatal mereka menyembah baal dan kembali menyembah Allah yang hidup. Mujizat turunnya api membakar korban nabi Elia membuktikan Elia adalah nabi utusan Allah Israel yang disembah Abraham, Isak dan Yakub. Api juga adalah merupakan lambang kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Nabi Elia menyembelih para nabi itu digunung Karmel. Hukuman itu adil karena sesuai dengan hukum taurat (Ulangan 13:6-9). Tetapi dalam terang Perjanjian Baru, kekerasan kepada pemberita Injil palsu dan pengajar sesat dilarang keras (Matius 5:44).
Tindakan nabi Elia kepada nabi baal adalah merupakan wujud murka Allah kepada para penyesat. Setelah peristiwa itu nabi Elia kembali naik ke gunung Karmel untuk berdoa. Nabi Elia berdoa memohon agar Allah menurunkan hujan di negeri Israel yang sudah melewati masa kemarau selama 3,5 tahun. Nabi Elia menyuruh pembantunya melihat ke arah langit hingga 7 kali untuk melihat gejala alam akan turunnya hujan. Nabi Elia berdoa dengan tekun, bersyafaat untuk pemulihan kehormatan Allah di negeri Israel.
Dapat juga disimpulkan bahwa Elia mengadakan doa peperangan rohani melawan agama palsu dan bidat baalisme yang sudah cukup lama merusak kehidupan orang Israel. Doa sungguh-sungguh nabi Elia ini dinyatakan Yakobus doa yang besar kuasanya atau doa yang membuat terjadinya mujizat. Doa syafaat nabi Elia mengakhiri kekeringan dengan turunnya hujan dapat juga merupakan doa mengakhiri kekeringan rohani di Israel. Kekeringan rohani sering terjadi dalam gereja Tuhan dan hanya dapat dipulihkan melalui pencurahan Roh Kudus kepada gereja-Nya. (MT)