Rabu 14 September 2022
ASA RAJA YEHUDA
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 15:1-34
“Dalam tahun kedua puluh zaman Yerobeam, raja Israel, Asa menjadi raja atas Yehuda. Empat puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama neneknya yang perempuan ialah Maakha, anak Abisalom. Asa melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya.” (1 Raja-raja 15:9-11)
Abiam menggantikan Rehabeam menjadi raja Yehuda dan hanya 3 tahun dia menjadi raja sebelum digantikan Asa anaknya yang hidup benar seperti Daud moyangnya. Daud bukanlah orang benar secara moral tetapi hidupnya setia berpaut kepada Allah. Itulah sebabnya Daud adalah rujukan untuk semua raja-raja Yehuda.
Setelah raja ke 3, raja Asa barulah umat pilihan Allah itu kembali pada dasar hidup sebagai umat Allah yang hidup dengan standar hukum taurat. Asa adalah raja Yehuda yang berpaut kepada Allah, itulah sebabnya Yehuda di bawah pemerintahan ditandai dengan hidup setia kepada Allah. Masa pemerintahan Asa penting bagi umat Yehuda karena menuntun Yehuda meninggalkan penyembahan berhala dan kefasikan. Dapat juga disimpulkan bahwa raja Asa membawa umat kepada situasi kebangunan rohani yang sejati, karena terjadi pertobatan nasional di seluruh Yehuda.
Kebangunan rohani terjadi bila umat terus setia kepada Allah dan firman-Nya. Fakta kebangunan rohani yang sejati bukan saja ditandai dengan banyaknya umat yang mempunyai pengalaman spiritual, tetapi harus juga ditandai melalui perbaikan perilaku umat dalam bersikap terhadap Allah dan sesama. Asa sudah berjalan dengan tepat pada awal pemerintahannya, tetapi gagal mempercayai Allah sepenuhnya pada akhir-akhir pemerintahannya. Asa memerintah Yehuda selama 41 tahun sehingga sangat banyak membuat perubahan di Yehuda. Dan suksesi kepemimpinan berjalan dengan baik kepada anaknya Yosafat. Yosafat sama dengan ayahnya, memimpin Yehuda setia kepada Allah. Berbeda dengan Israel yang selalu saja dipimpin raja yang jahat dan suksesi kepemimpinan selalu terjadi dengan kudeta berdarah. Nadab anak Yerobeam hanya 2 tahun menjadi raja yang kemudian dikudeta Baesa. Baesa membunuh semua keluarga Yerobeam hingga punah sesuai dengan nubuat nabi Ahia orang Silo.
Nubuat nabi Ahia adalah merupakan peringatan kepada Yerobeam sebagai seruan agar Yerobeam bertobat. Walaupun Allah sudah berfirman, Allah adalah Allah yang tidak menghendaki kematian orang jahat, karena yang dikehendaki Allah adalah pertobatan mereka. Ternyata Yerobeam dan anaknya Nadab tidak meninggalkan dosa penyembahan berhala. Sejarah jelas mencatat bahwa Baesa mengkudeta Nadab secara keji. Hal yang terjadi dalam suksesi kepemimpinan di Israel Utara. Hal itu terjadi karena tidak adanya pertobatan. (MT)