Selasa 13 September 2022
REHABEAM RAJA YEHUDA PERTAMA
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 14:21-30
“Tetapi orang Yehuda melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka menimbulkan cemburu-Nya dengan dosa yang diperbuat mereka, lebih dari pada segala yang dilakukan nenek moyang mereka. Sebab merekapun juga mendirikan tempat-tempat pengorbanan dan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang berhala di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun.” (1 Raja-raja 14:22-23)
Orang Yehuda dalam pemerintahan Rehabeam hanya sedikit lebih baik dari Israel pada pemerintahan Yerobeam. Yehuda juga meninggalkan Tuhan dan menyerahkan diri kepada dosa sinkritisme. Jadi Yerobean dan Rehabeam sama-sama buruk. Hamba Salomo dan anak Salomo tidak siap menjadi raja untuk umat pilihan Allah. Salomo betul-betul gagal mempersiapkan penerusnya untuk memimpin umat pilihan Allah. Salomo yang penuh Hikmat sangat bijaksana dan cerdas menasehati dan memelihara si penerusnya, tetapi karena tidak disertai keteladanan hidup menjadi sia-sia belaka.
Pertanyaannya adalah apakah hal itu berarti kita tidak perlu mentaati firman Tuhan dalam Kitab Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung? Jawabannya adalah haruslah kita taati karena Salomo menulisnya saat takut kepada Allah dan sudah menyadari dan bertobat dari kesalahannya. Sama seperti penulis Alkitab lainnya bahwa Salomo menulis berdasarkan inspirasi dari Allah juga sepenuhnya dalam ucapan dan tuntunan Allah.
Dosa Salomo berdampak buruk kepada bangsa Israel terpecah menjadi dua kerajaan. Dan raja 2 kerajaan yang baru pecah itu sama buruknya karena sama-sama melihat hidup Salomo yang terlibat kepada penyembahan berhala sebagai pengaruh dari istri-istrinya. Perbedaannya adalah pada penduduk Yehuda yang dekat dengan bait Allah masih banyak yang setia kepada Allah sedangkan Israel langsung menyembah pada bukit-bukit pengorbanan. Israel dan Yehuda sama-sama melakukan dosa yang sama yakni menyesuaikan diri dengan bangsa-bangsa fasik yang sesungguhnya sudah dihalau dari negeri perjanjian.
Kristus yang menekankan prinsip hukuman ini berlaku untuk orang percaya yang menyesuaikan diri dengan dunia. Matius 5:13 ”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”. Gereja haruslah memberi dampak yang baik dan benar bukan terdampak oleh sistem dunia yang menyimpang dari kebenaran. Gereja terdampak biasanya karena suam dan kehilangan kuasa Roh Kudus akibatnya adalah terbuang karena kehilangan fungsinya sebagai saksi Kristus. Mereka akan hancur oleh cara hidup yang jauh bahkan keluar dari kehendak Allah dan cara hidup yang disesuaikan dengan nilai-nilai hidup masyarakat di luar Kristus. (MT)