Senin 12 September 2022
YEROBEAM RAJA ISRAEL
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 14:1-20
“Kemudian TUHAN akan menghajar orang Israel, sehingga tergoyah-goyah seperti gelagah di air dan Ia akan menyentakkan mereka dari pada tanah yang baik ini yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang mereka; Ia akan menyerakkan mereka ke seberang sungai Efrat sana, oleh karena mereka telah membuat tiang-tiang berhala mereka dan dengan demikian menyakiti hati TUHAN.” (1 Raja-raja 14:15)
Abia anak Yerobeam jatuh sakit. Dia adalah satu-satunya yang baik dari seluruh anak-anak raja Yerobeam. Yerobeam menyadarinya sehingga memanggil nabi Ahia ke Silo untuk memohon petunjuk dan doa bagi kesembuhan anaknya. Penyamaran istri Yerobeam segera diketahui nabi Ahia kemudian bernubuat tentang keluarga Yerobeam. Anak-anak Yerobeam akan mendapat malapetaka yang berat dan anaknya yang sedang sakit akan segera mati. Nabi Ahia menyatakan seluruh Israel akan meratapi kematian Abia, karena hanya Abialah satu-satunya yang baik dan berkenan kepada Tuhan dari semua anak-anak Yerobeam. Kematian Abia adalah hal yang diijinkan Allah, sebab bila dia hidup akan menderita oleh kejahatan saudara-saudaranya.
Tetapi perlu kita pahami bahwa kematian orang-orang baik tetaplah menjadi misteri bagi semua orang percaya. Tetapi satu yang pasti kita tahu bahwa kematian orang percaya bukanlah akhir kehidupannya. Tentu saja hal ini menggoyahkan kekuatan dan kepahlawanan Yerobeam yang sudah berhasil menjadi raja atas 11 suku Israel. Tetapi Yerobeam bukannya bertobat, masih terus saja terlibat pada dosa sinkritisme karena menduakan Allah dengan berhala patung lembu emas.
Kerajaan Israel Utara jauh lebih buruk dari Yehuda karena hampir terus menerus diperintah oleh raja yang jahat membawa umat kepada penyembahan berhala. Raja berganti-ganti dan selalu terjadi kudeta membuat Israel semakin kehilangan imannya. Walaupun demikian masih banyak penduduk setia kepada Allah, tentu saja hidup mereka tidak mudah, tetapi karena doa merekalah Israel masih bertahan.
Perlu juga kita pahami bahwa nabi Ahia sudah menubuatkan kejatuhan Israel, karena Allah akan menyerakkan mereka ke seberang sungai Efrat. Ahia sudah menubuatkan penawanan Israel pada tahun 722 SM oleh tentara Asyur. Nubuat itu adalah merupakan suatu peringatan dari Allah. Bila Israel bertobat dan meninggalkan penyembahan berhala.
Dalam hal ini jelas bagi semua orang percaya bahwa firman Allah adalah pelita dalam perjalanan iman melewati kegelapan dunia. Firman Tuhan bisa bersifat menuntun, mengarahkan tetapi bisa juga bersifat menegur dan mengingatkan. Tetapi firman Tuhan bukanlah untuk membatasi ruang gerak umat melainkan untuk membebaskan dan mensejahterakan umat-Nya. (MT)