Sabtu 10 September 2022
ISRAEL MENJADI 2 KERAJAAN
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 12:1-33
“Demikianlah mulanya orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini. Segera sesudah seluruh Israel mendengar, bahwa Yerobeam sudah pulang, maka mereka menyuruh memanggil dia ke pertemuan jemaah, lalu mereka menobatkan dia menjadi raja atas seluruh Israel. Tidak ada lagi yang mengikuti keluarga Daud selain dari suku Yehuda saja.” (1 Raja-raja 12:19-20)
Salomo meninggal setelah 40 tahun memerintah Israel. Alkitab mencatat kebenaran sejarah hidup Salomo secara jujur dari fakta kebaikan dan keburukannya. Salomo mengawali hidup dalam kasih karunia tetapi mengakhiri hidup menjauh dari kasih karunia Allah. Dari Salomo kita dapat mempelajari bahwa hamba Allah yang besar karena kasih karunia Allah dapat jatuh bila menjauh dari kasih karunia Allah. Sebab itu “Siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri hati-hati supaya ia jangan jatuh” (I Korintus 10:12).
Setelah Salomo wafat kerajaan Israel menjadi dua kerajaan yaitu kerajaan Israel dan Yehuda. Israel bagian utara (Samaria), Yehuda bagian selatan (Yerusalem). Perpecahan terjadi karena Rehabean anak Salomo tidak mendengar nasehat penasehat senior untuk meringankan beban rakyat. Rehabeam memilih nasehat para penasehat junior agar memperberat beban rakyat. Rehabeam menjawab tuntutan rakyat untuk menurunkan pajak dengan berkata “Kelilingku lebih besar dari pinggang ayahku, ayahku menghajar kamu dengan cambuk, aku akan menghajar kamu dengan cambuk berduri besi.” Perpecahan tak terhindarkan lagi. Rakyat mengangkat Yerobeam hamba Salomo menjadi raja Israel. Israel Utara terdiri dari 11 suku sedangkan Israel Selatan (Yehuda) hanya satu suku Yehuda ditambah sebagian suku Benyamin.
Jadi jelas bahwa terjadi perseteruan seorang hamba Salomo (Yarobeam) dengan anak Salomo (Rehabeam). Dalam sejarah Israel sering terjadi perseteruan bangsa bersaudara ini. Bila dipelajari Allah sendirilah yang mengizinkan keadaan ini terjadi untuk melestarikan Yehuda sesuai dengan janji Allah kepada Daud. Yerobeam langsung membawa Israel menyembah anak lembu emas walaupun tetap memanggil nama Allah. Kemudian kerajaan Israel Utara tidaklah kerajaan monarki karena dipimpin oleh raja-raja yang tidak berdasarkan dinasti karena sering terjadi kudeta dan perebutan kekuasaan. Israel Utara terbiasa mengijinkan perkawinan campuran dengan bangsa-bangsa penyembah berhala sehingga status bangsa itu sebagai umat pilihan Allah semakin kabur. Berbeda dengan Yehuda yang terus menjaga status mereka sebagai umat pilihan Allah. Yehuda tetaplah menjadi bangsa dengan raja berdasarkan dinasti Raja Daud. (MT)