Jumat 09 September 2022
KEJATUHAN SALOMO
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 11:1-42
“Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: “Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.” (1 Raja-raja 11:11)
Salomo adalah seorang yang memulai dengan Roh tetapi mengakhiri dengan daging, memulai dengan benar mengakhiri dengan salah. Salomo yang membangun rumah tangganya menikahi putri Firaun kemudian terlibat dengan mencintai seribu orang perempuan, 700 menjadi istrinya dan 300 orang menjadi gundik. Salomo dari seorang pencinta Allah berubah drastis menjadi pencinta dunia secara liar dan tak terkendali. Dari pencinta dunia secara pasti dia pun menjadi penyembah berhala karena dipengaruhi oleh istri-istrinya.
Dalam iman Kristen pengaruh Salomo ini dianggap sangat baik karena karyanya terdokumentasikan dalam Alkitab yaitu Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung. Karya yang indah ini dimasukkan dalam Alkitab bukanlah bertujuan untuk menutupi dosa raja Salomo. Dalam kitab tulisannya ini Salomo tidak pernah menyatakan bahwa dirinya harus diteladani, tetapi dia berulang-ulang menyatakan agar anak-anaknya mentaati ajarannya, hidup bijaksana dan takut kepada Allah. Salomo tentu saja tidak mengenal anak-anaknya yang dilahirkan oleh 700 orang istrinya. Salomo bukanlah ayah dan suami yang baik. Salomo bukanlah pria sejati hanyalah seorang petualang seks brutal yang sejati. Dan Hal inilah yang menjatuhkannya. Pernah seseorang bertanya kepada saya “Menurut bapak raja Salomo masuk surga atau neraka kah?. Saya menjawab hanya Allah yang tahu. Hampir saja saya menjadi hakim gadungan menjawab masuk neraka.
Perlu kita mengetahui bahwa pada masa tuanya Salomo menyadari dosa-dosanya dan bertobat. Tetapi melalui kitab-kitab hasil karyanya yang terdokumentasikan dalam kitab suci cukup tegas menjelaskan dia tak pernah bahagia melalui hidup mewah, terkenal dan hidup bersama dengan wanita-wanita cantik. Dia menyimpulkan bahwa semua sukses dan perolehannya menjadi sia-sia karena hidup di luar kehendak Allah. Menjadi raja Israel seumur hidupnya bukanlah karena kebijaksanaannya tetapi karena Allah melihat kesetiaan ayahnya Daud. Karena dosa Daud, Allah akan menyerahkan Israel kepada hambanya. Karena kerajaan itu akan pecah menjadi dua kerajaan yaitu Israel Utara dan Israel Selatan (Yehuda). Anak Salomo hanyalah raja untuk Suku Yehuda, itu pun karena Allah menepati janji-Nya kepada Daud. (MT)