Kamis 08 September 2022
PUJIAN YANG MEMATIKAN
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 10:1-29
“Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat. Seluruh bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hatinya.” (1 Raja-raja 10:23-24)
Hikmat dan sukses yang diraih oleh Salomo yang berhasil menjadikan bangsa Israel menjadi bangsa yang besar tersebar ke seluruh penjuru bumi. Seorang ratu dari Syeba menjadi penasaran ingin melihat kebijaksanaan dan sukses yang diraih Salomo secara langsung bukan hanya berdasarkan kata oranng. Ratu dari Syeba mendengar bahwa sukses dan hikmat Salomo itu berhubungan dengan nama Allah. Ratu Syeba mempersiapkan banyak pertanyaan sulit untuk menguji hikmat Salomo. Salomo dengan sangat mudah menjawab semua pertanyaan ratu Syeba. Ratu Syeba pun mengakui hikmat dan sukses Salomo, bahkan melebihi berita yang dia dengar dari orang.
Pengakuan ratu dari Syeba itu diwujudkannya dengan memberi barang-barang berharga seperti emas yang sangat banyak kepada Salomo. Bukan hanya ratu dari Syeba tetapi banyak raja-raja dari seluruh penjuru berdatangan untuk memuji kemegahan di istana raja Salomo. Tidak ada yang mengkritik, semua betul-betul memuji kebijaksanaan dan kemegahan Salomo. Semua raja-raja memberi upeti kepada raja Salomo dalam rangka menjalin hubungan politik.
Biasanya pada zaman itu dalam membangun hubungan politik disertai dengan memberi perempuan tercantik dari negerinya menjadi istri raja Salomo. Seharusnya raja Salomo menolak demi ketaatan kesetiaannya kepada Allah. Pemberian dan pujian secara perlahan dan pasti mampu melemahkan imam Salomo, perolehan Salomo menjadi lengkap. Tahta yang megah, harta yang melimpah, wanita-wanita cantik bahkan tercantik dalam seluruh negeri. Salomo dipuja seluruh bangsa atas perolehannya. Salomo menikmati pujaan itu untuk dirinya. Salomo tidak menyadari bahwa pujaan lebih mematikan dari hinaan. Salomo gagal mengarahkan pemujanya agar memuja Allah, bukan memuja dirinya. Padahal Allah memberi kesempatan kepada Salomo memberitakan Allah kepada para pemujanya, dengan mengatakan bahwa semua perolehannya bersumber dari Allah.
Sesungguhnya para pendeta modern melakukan hal yang sama. Melalui khotbah mereka memberitakan keagungan dan kemuliaan Allah pada saat mereka sedang menikmati sendiri dan mengambil alih keagungan dan kemuliaan Allah itu untuk diri sendiri. Bukan semata-mata kesalahan pendeta tetapi jemaat pun sama dengan raja-raja yang memuji Salomo. Ingat pujian lebih mematikan dari hinaan. (MT)