Minggu 04 September 2022
BUKAN DAUD MEMBANGUN BAIT ALLAH
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 5-6
“Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Salomo, demikian ”Mengenai rumah yang sedang kaudirikan ini, jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu”. (1 Raja-raja 6:11-12)
Daud tidak diijinkan Allah membangun bait Allah tetapi material untuk pembangunan sudah disiapkan oleh Daud. Salomo adalah raja yang diijinkan Allah untuk membangun bait Allah. Tetapi dalam komentar Allah, cukup penting untuk dicamkan “Mengenai rumah yang kudirikan ini, jika engkau hidup…”. Membangun bait Allah itu adalah baik, tetapi membangun bait Allah adalah satu hal sedangkan tetap hidup taat kepada firman adalah hal yang paling utama. Allah seakan-akan mengatakan bila engkau membangun bait Allah jangan kau kira sudah cukup, jadi jangan jadikan membangun bait Allah sebagai penutup segala kesalahan. Hai Salomo! Kamu harus berjuang untuk hidup saleh, untuk taat firman, hidup kudus, karena hikmat dan keberhasilanmu tidak menyelamatkanmu. Membangun bait Allah adalah sesuatu yang baik, benar dan berguna dan penting untuk umat bersekutu memuliakan Tuhan. Tetapi setia mentaati firman Tuhan agar hidup berkarakter baik dan benar haruslah diutamakan jangan sampai diabaikan.
Pembangunan bait Allah oleh raja Salomo ini adalah merupakan fakta sejarah. Penanggalannya sangat jelas yaitu pada tahun ke-480 setelah Israel keluar dari Mesir. Data ini jelas dan dijadikan tolak ukur dalam banyak peristiwa bersejarah disekitar sejarah Israel. Jadi karya Allah dan tuntutan Allah atas umat-Nya bukanlah doktrin melainkan fakta. Allah berkarya mulai dari penciptaan hingga sejarah gereja sepanjang zaman adalah fakta sejarah yang tak terbantahkan.
Fokus penyembahan umat Israel adalah di bait suci sedangkan fokus penyembahan umat Kristen adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus dapat diartikan sebagai perwujudan makna bait suci. Gereja disebut sebagai bait Allah karena gereja didiami oleh Kristus dan Roh Kudus. Gereja dalam arti orang percaya dan persekutuan orang percaya. Karena perwujudan bait suci itu adalah gereja maka gereja haruslah kudus. Seperti bait suci harus dijaga kesuciannya maka gereja pun haruslah kudus tidak boleh dicemarkan. Jadi janji Allah kepada Salomo adalah janji Allah kepada gereja “Jika engkau hidup menurut segala ketetepanku…”. Maka janji-Ku kepada Daud adalah janji-Ku kepadamu. Jadi tetaplah setia menuruti firman Tuhan. (MT)