Jumat 02 September 2022
PERMOHONAN SALOMO
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 3:1-28
“Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raja-raja 3:9)
Pada awal Salomo memerintah umat Israel dia langsung menyadari bahwa dia tidak mampu memimpin umat Israel yang sudah besar dalam pemerintahan ayahnya raja Daud. Salomo mengetahui bahwa ayahnya berhasil memimpin umat Israel bukan oleh kehebatan dan kekuatannya melainkan oleh pertolongan Allah. Melalui doa yang khusus ke Gibeon. Kesungguhan Salomo berdoa dijawab Allah melalui penampakan-Nya dalam mimpi Salomo. Allah menawarkan apa saja yang dimohon Salomo kepada Allah akan dikabulkan. Salomo tidak meminta kuasa atau kekayaan tetapi meminta kebijaksanaan. Salomo dengan pasti memohon “Berikanlah kepada hambamu ini hati yang paham menimbang perkara…”. Dalam hal ini jelas bahwa Salomo yang memulai pemerintahannya dengan iman dan kasih kepada Allah. Walaupun dasarnya sudah benar dan tepat Salomo memohon hal yang menentukan dalam memerintah dan memimpin satu bangsa yang besar yaitu kebijaksanaan. Allah sangat berkenan dengan permohonan Salomo sehingga Allah menganugerahkan kebijaksanaan kepada Salomo. Tetapi kebijaksanaan bukanlah jaminan bagi Salomo untuk tetap bertekun hidup dalam kesalehan.
Hidup dalam kesalehan adalah merupakan karakter yang harus diperjuangkan oleh semua orang percaya, dengan menjaganya sesuai dengan standar moral semua orang percaya yaitu firman Allah. Untuk perjuangan hidup saleh Allah memberi janji kepada Salomo “Dan jika engkau hidup menurut jalan yang kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintahku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu” (ayat 14). Sama seperti Daud yang sering melakukan kesalahan saja sudah cukup. Daud walaupun dalam banyak hal berbuat kesalahan tetapi dia setia kepada Allah dalam hal selalu mendekat kepada Allah.
Sesungguhnya Allah berkenan bila orang percaya bersungguh-sungguh mencari dan mohon hikmat rohani kepada-Nya. Dalam Yakobus 1:5 “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah…”. Hikmat adalah kemampuan rohani untuk melihat dan menilai kehidupan dan kelakuan dari sudut pandangan Allah. Tetapi hikmat adalah pemberian Allah sebab itu haruslah disertai dengan kesalehan hidup. Salomo gagal dalam membangun kesalehan hidup karena terperangkap kepada keinginan yang tak terkendali. (MT)