Kamis 01 September 2022
DAUD TETAP MENGASIHI ABSALOM
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 2:1-46
“dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.” (1 Raja-raja 2:4)
Menjelang kematiannya raja Daud memberi nasihat penting buat anaknya Salomo. Daud belajar dari pengalamannya bahwa keberhasilan sejati itu bukan pada tahta dan harta, melainkan pada kesetiaan tetap kepada Allah. Daud berharap agar Salomo menjadi seorang suami yang setia dan ayah yang baik bagi anak-anaknya. Tetapi Salomo tidak terlalu memperdulikannya, karena keteladanan jauh lebih nyaring dari kata-kata. Lebih baik berkata jadilah seperti saya karena hidup benar dan layak diteladani daripada jangan seperti saya karena buruk dalam perilaku. Tetapi Daud benar, seorang ayah haruslah menasehati anaknya. Menasehati dilakukan Daud hanyalah kepada Salomo sehingga siap menjadi raja orang Israel.
Dalam banyak nilai iman cukup mengena kepada Salomo tetapi dalam hal membangun rumah tangga Salomo jauh lebih buruk dari Daud. Salomo tidak jatuh ke dalam kesombongan juga tak melakukan perbuatan buruk seperti yang dilakukannya kepada Uria untuk mendapatkan Batsyeba. Belajar dari pengalaman berbagai kesulitan dari para pengkhianat Daud menasehati Salomo agar menghukum beberapa orang yang perlu dicurigai.
Yoab walaupun panglima perang Daud tetapi dia harus di hukum karepa melakukan pembunuhan keji kepada dua orang panglima Israel Abner dan Amasa. Adonia juga harus dihukum karena sempat mengangkat diri sendiri menjadi raja juga Simei yang mengutuk Daud saat dikudeta Absalom. Daud memberi berbagai petunjuk kepada Salomo, tetapi petunjuknya justru melakukan pelanggaran kepada janji yang dibuat. Nasehat Daud kepada Salomo bertujuan untuk mengokohkan kerajaan Salomo.
Daud memerintah Israel selama 40 tahun adalah merupakan waktu yang lama dan cukup untuk menjadikan Isarel menjadi bangsa besar. Dalam rentang waktu yang panjang itu Daud melakukan banyak kesalahan, tetapi dia selalu menerima teguran dengan respon yang baik. Daud selalu mohon ampun, bertobat dan siap menerima hukuman. Satu hal permohonan Daud adalah “Jangan dibuang dari hadirat Allah”. Sampai mati Daud selalu mendambakan hadirat Allah nyata dalam kehidupannya sehari-hari. Menyembah, bermazmur, memuji Tuhan adalah hal yang dilakukan Daud seumur hidupnya. Daud sudah meninggalkan kefanaan tetapi Mazmurnya masih terus dikumandangkan di dunia yang fana ini. (MT)