Rabu 31 Agustus 2022
AYAH YANG GAGAL
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 1:1-53
“Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi dia di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru: Hidup raja Salomo! Sesudah itu kamu berjalan pulang dengan mengiring dia; lalu ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab dialah yang harus naik takhta menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk menjadi raja atas Israel dan Yehuda.” (1 Raja-raja 1:34-35)
Pada masa tuanya Daud selalu menghadapi kesulitan yang datang dari anak-anaknya. Hingga menjelang kematiannya Daud harus mengalami dan menyaksikan kejahatan anak-anaknya baik kepada dirinya maupun kepada antar anak-anaknya. Tak terbantahkan fakta bahwa Daud adalah seorang raja yang baik. Daud sukses menjadi seorang pemimpin tetapi gagal menjadi seorang ayah. Daud sukses mendisiplin diri tetapi gagal mendisiplin anak-anaknya. Tetapi dalam hal menguasai diri, terutama adalah hal menguasai nafsu seksual Daud gagal. Daud berpoligami adalah bukti bahwa dia tak berkuasa menguasai nafsu seksualnya. Hidup berpoligami inilah yang merupakan sumber kegagalannya dalam mendisiplin anak-anaknya. Hubungan anak-anaknya pun sangat rusak karena saudara tiri biasanya bermasalah dalam membangun hubungan.
Fakta buruk terjadi dalam keluarga Daud antara lain putranya yang sulung Amnon memperkosa adik tirinya Tamar dan kemudian Amnon dibunuh oleh adik tirinya Absalom. Putra Daud yang ketiga Absalom memberontak dan berusaha membunuh Daud. Dan dalam pasal bacaan hari ini putranya ke empat Adonia memberontak. Adonia gagal dan diterima lagi oleh Daud, tetapi oleh sikapnya di kemudian hari dihukum mati oleh Salomo.
Pada masa tuanya Daud mengangkat Salomo menjadi raja Israel menggantikannya sekaligus menggagalkan kudeta anaknya, Adonia. Daud menyatakan sukacitanya karena sempat menyaksikan anaknya Salomo menjadi raja Israel menggantikannya. Daud sukses menjadi pemimpin tetapi gagal menjadi ayah perlu dicatat sebagai peringatan bagi semua orang percaya. Semua terjadi karena Daud gagal melakukan dan mentaati Allah dalam keluarganya. Kegagalan awal adalah saat Daud berpoligami. Dalam sejarah bapa leluhur berpoligami selalu mendatangkan bencana dalam keluarga. Abraham adalah tokoh yang sangat fenomenal dalam Alkitab, tetapi hidup keluarga menjadi kacau sejak dia berpoligami. Kesulitan tidak hanya dialami Abraham tetapi juga oleh keturunannya jauh ke depan adalah merupakan fakta sejarah yang tak terbantahkan. Jadi penting untuk diingat oleh semua orang percaya. Jadilah suami yang setia, karena hanya suami yang setialah yang potensial menjadi ayah yang baik. Kuasai nafsu seksual sebagai pemberian Tuhan yang kudus, jangan dikotori tetapi dijaga keindahan dan kekudusannya. (MT)