Senin 29 Agustus 2022
HIDUP DEKAT DENGAN ALLAH
Bacaan Sabda : 2 Samuel 22
“TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku; Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku, sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang fasik. Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan dari ketetapan-Nya aku tidak menyimpang” (2 Samuel 22:21-23)
Setelah melewati perjalanan panjang disertai perjuangan hidup yang sangat melelahkan Daud berkesimpulan bahwa Tuhanlah yang memberikan kemenangan demi kemenangan kepadanya. Daud pun mengakui pertolongan Tuhan kepadanya melalui nyanyian dan pujian kepada Allah. Setelah ditegur oleh nabi Natan, Daud siap menghadapi konsekuensi akibat kesalahannya, melakukan perzinahan dengan Batsyeba serta pembunuhan berencana terselubung kepada Uria.
Pemberontakan Absalom anaknya diterima sebagai hukuman atas dosanya. Daud menghadapi kesusahan besar dan hampir kewalahan. Dia kesepian dalam pelarian karena harus terpisah dari anak yang dikasihinya Absalom. Tetapi karena pengampunan Allah, Tuhan tetap menjadi tempat perlindungan, sahabat dan penolong baginya. Melalui sikap Daud menghadapi penderitaan menjadi pelajaran berharga bagi orang percaya. Ketika orang percaya menderita dan tertindas adalah lebih baik berseru dan memohon pertolongan kepada Allah dari pada berdiam seribu bahasa sambil menyalahkan keadaan. Daud menyatakan “Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya” (2 Samuel 22:7). Suatu keputusan dan tindakan tepat pada waktu yang tepat dilakukan raja yang hidup selalu mendekat kepada Tuhan.
Kematian Daud membuat janji dan penyertaan “Sebab aku tetap mengikuti jalan Tuhan…” (2 Samuel 22:22). Dalam hal ini Daud bukan mengatakan bahwa dia tidak pernah berbuat dosa atau merasa dirinya sudah sempurna. Daud sedang mengungkapkan kerinduannya untuk menyenangkan Tuhan dengan setulus hati. Nyanyian Daud ini sudah digubah sebelum dia jatuh dalam dosa dan setelah Saul meninggal. Daud sering mengulang-ulang nyanyiannya sebagai ungakapan iman akan campur tangan Allah dalam hidupnya.
Saat menghadapi penderitaan Daud berseru kepada Allah, saat mengalami pertolongan dia berseru kepada Allah mengumandangkan Mazmur dan pujian. Gaya hidup Daud yang perlu kita pelajari dan jalani adalah dalam segala situasi hendaklah mendekat kepada Allah. Bila ada kesalahan segera mohon ampun dan merendahkan hati agar terus terjalin pemulihan hubungan dengan Allah. Bila harus menerima konsekuensi akibat kesalahan tetaplah berbesar hati dan terus hidup semakin mendekat dan bersyukur kepada Allah. (MT)