Sabtu 27 Agustus 2022
PAHLAWAN PEREMPUAN TANPA NAMA
Bacaan Sabda : 2 Samuel 20:1-26
“Berkatalah raja kepada Amasa: “Kerahkanlah bagiku orang-orang Yehuda dalam tiga hari, kemudian menghadaplah lagi ke mari! Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.” (2 Samuel 20:4-5)
Daud masih dalam perjalanan menuju ke Yerusalem sudah muncul pemberontak baru yaitu seorang dursila yang bernama Seba Bin Bikri. Seba memprovokasi suku Benyamin untuk memberontak dengan alasan tidak memperoleh keadilan dari Daud tentang pembagian hak warisan. Raja Daud bukanlah penguasa untuk bagi-bagi warisan sebab mengenai pembagian warisan sudah tuntas dilakukan pada zaman kepemimpinan Yosua. Daud melihat ada bahaya besar di balik provokasi Seba. Dalam hal ini Daud tidak menanggapi kejahatan Seba sebagai bagian dari hukuman atas dosanya tetapi semata-mata karena kejahatan Seba. Daud pun menyikapinya secara tegas. Daud memerintahkan Amasa menghimpun orang Yehuda. Amasa adalah panglima perang Absalom yang ikut mengkudeta Daud. Daud bukan saja mengampuninya tetapi juga mempercayainya. Ternyata Amasa masih kurang bisa dipercaya karena masa genting dia masih menunda-nunda waktu.
Tugas mencegah pemberontakan Seba dipercayakan kepada Yoab yang segera bergerak mencegah pemberontakan Seba. Dalam perjalanan ternyata Yoab menemukan Amasa. Hal ini dinilai Yoab sebagai pengkhianatan, sehingga Yoab membunuh Amasa. Perang saudara tak terhindarkan karena harus dilakukan untuk mencegah terjadinya korban yang sangat banyak.
Dalam perjalanan seorang perempuan menasehati Yoab agar jangan sampai terjadi perang saudara di antara umat pilihan Allah. Yoab mendengar petunjuk seorang perempuan adalah merupakan hal yang tidak biasa bagi laki-laki Israel. Jadi sikap Yoab ini adalah merupakan sikap patriotik untuk menyelamatkan banyak nyawa. Perempuan yang tak disebut nama ini adalah sosok pahlawan wanita tanpa nama dan tanpa tanda jasa yang berhasil menyelamatkan satu kota penting di Israel. Perempuan inilah yang mengadakan pendekatan kepada rakyat agar menyerahkan Seba kepada Yoab. Pahlawan patriotik perempuan tanpa nama ini betul-betul berhasil sehingga mampu mencegah terjadinya perang saudara.
Hal ini adalah fakta karya Allah nyata melalui perjalanan sejarah umat Allah. Bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah menjalani sejarah panjang mengembara dalam pimpinan Allah. Perjalanan sejarah hidup bersama Allah menjadi pengalaman sejarah bukan doktrin, fakta bukan analisa. Pada zaman raja Daud umat Israel telah menjadi bangsa yang kuat karena dipenuhi orang-orang cerdas dan bijaksana yang terbentuk melalui sejarah perjalanan dalam tuntunan Allah. (MT)