Rabu 24 Agustus 2022
PERAN PENASEHAT RAJA
Bacaan Sabda : 2 Samuel 17:1-29
“Lalu berkatalah Absalom dan setiap orang Israel: “Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih baik dari pada nasihat Ahitofel.” Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom” (2 Samuel 17:14)
Peran penasehat raja adalah sangat penting dalam sebuah pemerintahan. Daud mempunyai 2 penasehat bernama Ahitofel dan Husai. Tetapi setelah Absalom mengkudeta Daud, penasehat Ahitofel memihak kepada Absalom. Sedangkan Husai memihak kepada Daud. Atas nasehat Daud Husai seakan memihak dan mengikuti Absalom agar Husai beroleh kesempatan untuk memberi nasehat penting sebagai penyeimbang nasehat Ahitofel. Daud sangat memahami pentingnya penasehat dalam suatu pemerintahan, dan juga sangat mengenal kedua penasehat yang pernah menjadi penasehatnya. Itulah sebabnya Daud menyuruh agar Husai memposisikan diri menasehati Absalom. Absalom yang sudah berhasil mengkudeta ayahnya belum puas sebelum membunuh ayahnya sendiri. Absalom menganggap Daud akan selalu menjadi ancaman buat tahtanya yang berpotensi merebut tahta kembali darinya. Absalom meminta nasehat dari penasehatnya Ahitofel dalam hal untuk membunuh Daud ayahnya serta pengikut setia raja Daud. Nasehat Ahitofel adalah menangkap Daud serta membunuhnya, sehingga pengikutnya akan menjadi rakyat Absalom tanpa mengakibatkan adanya korban.
Seperti biasanya seorang raja harus mendengar dari semua penasehatnya agar ada pilihan. Dipanggilnyalah Husai untuk memperoleh nasehat. Husai termasuk seorang penasehat yang memiliki kompetensi seperti Ahitofel tetapi Husai takut kepada Allah sehingga memperoleh petunjuk dari Allah. Kasih kemurahan Allah atas Daud nyata melalui petunjuk Allah kepada Husai dalam memberi nasehat kepada Absalom. Absalom menerima nasehat Husai dan menolak nasihat Ahitofel. Penolakan Absalom kepada nasehat Ahitofel membuatnya terpukul, kecewa dan berakibat Ahitofel bunuh diri. Nasehat Ahitofel adalah untuk kebaikan Absalom sedangkan nasehat Husai adalah untuk kebaikan Daud. Manusia bisa berupaya dan membuat rencana tetapi keputusan tetap berada di tangan Tuhan. Tepat seperti sikap Daud dalam menghadapi berbagai hinaan terhadap dirinya. Dia menerima hinaan dari manusia seperti yang dilakukan Simei dan anaknya Absalom, bahkan Daud beranggapan hal itu wajar dia tanggung akibat dosanya. Tetapi Daud tetap mengharap belas kasihan Allah atas dirinya. Daud pun menerima dari Allah. Manusia menghina tetapi Allah menghargai. Manusia mengutuk tetapi Allah memberkati. Betul dan tepat permohonan penting Daud kepada Allah: “Jangan buang aku dari hadirat-Mu”. (MT)