Rabu 17 Agustus 2022
DOSA ADALAH DOSA
Bacaan Sabda : 2 Samuel 11:1-27
“Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.” (2 Samuel 11:27)
Semakin lama Daud menikmati tahta di Yerusalem dia tidak tegas dan keras lagi terhadap dirinya, dan akibatnya terperangkap kepada kehancuran rohani dan kehancuran moral. Hidup yang serba enak, menikmati harta dan tahta membuatnya percaya diri untuk menuruti keinginannya sendiri. Percaya diri mengganti percaya Tuhan membuatnya keluar dari perkenan Tuhan. Hanya karena wanita secantik Batsyeba dia melakukan kejahatan fatal yang membawanya kepada kejatuhan. Daud yang sangat dekat dengan Tuhan tertarik menjauh dari Tuhan oleh karena percaya diri yang berlebihan.
Ini adalah fakta yang memberi pelajaran penting bagi semua orang percaya “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! ”. (I Korintus 10:12). Kejatuhan Daud ini menjadi peringatan serius bagi umat Israel dan orang percaya sepanjang zaman, betapa bahayanya bila memulai sikap lembek dan kendor kepada kehidupan dekat kepada Tuhan. Sebab itu betullah kalimat perintah yang pendek dan tegas “Jangan dikasih kendor”. Sekalipun Daud bertobat dari dosa-dosanya dan menerima pengampunan dari Allah, akibat buruk dari dosa dan kesalahannya tetap harus dia tanggung. Allah mengampuni Daud bukan dengan alasan bahwa dia manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Dosa dalam pandangan Allah bukan hanya sekedar kelemahan dan kegagalan manusiawi sehingga dapat dimaklumi. Dosa adalah dosa, dan reaksi yang benar terhadap dosa adalah pertobatan dengan sungguh-sungguh dan mendekat kepada Allah menerima pengampunan kasih karunia dan kemurahan-Nya (Mazmur 51).
Walaupun diampuni haruslah bersedia menerima hukuman sebagai tanggung jawab atas dosanya tanpa ada respon pemberontakan atas alasan sudah bertobat. Dosa perzinahan dan pembunuhan walaupun secara tidak langsung adalah sangat jahat dimata Tuhan. Bila diadili dengan terang firman Allah khususnya dasa titah, Daud melanggar perintah ke-6, ke-7, ke-8, ke-9 dan ke-10. Dosa Daud, semakin besar karena dia adalah pemimpin umat Allah. Para pendeta yang melakukan dosa perzinahan pasti akan dihukum lebih berat dari masyarakat atau umat yang biasa. Sebab itu hati-hatilah jangan dikasih kendor! (MT)