Minggu 14 Agustus 2022
KEMENANGAN – KEMENANGAN DAUD
Bacaan Sabda : 2 Samuel 8:1-18
Juga barang-barang ini dikhususkan raja Daud bagi TUHAN, bersama-sama perak dan emas yang berasal dari segala bangsa yang ditaklukkannya, yakni perak dan emas dari orang Aram, dari orang Moab, dari bani Amon, dari orang Filistin, dari orang Amalek, dan dari jarahan yang dirampas dari Hadadezer bin Rehob, raja Zoba. (2 Samuel 8:11-12)
Allah telah berjanji mengokohkan kerajaan Daud untuk selama-lamanya (7:16). Daud menerima janji Allah dengan baik. Namun bagi Daud hal itu bukanlah berarti berpangku tangan duduk manis di singgasana kerajaan. Daud paham betul bahwa janji Allah tergenapi dengan berbagai syarat, yang jelas harus taat dan setia kepada firman Allah. Itulah sebabnya Daud menuntaskan firman Tuhan menundukkan segala bangsa-bangsa yang adil di dalam dan di sekitar wilayah yang dijanjikan Allah kepada orang Israel yang disebut tanah perjanjian. Tidak sukar bagi Daud menaklukkan bangsa-bangsa itu, karena Daud selalu memegang janji Allah bahwa ada jaminan kemenangan bagi semua bangsa sejati yang selalu mengandalkan Tuhan dalam perjuangannya.
Barang-barang jarahan dalam peperangan pada zaman itu bukanlah barang ilegal karena dilegalkan dalam peperangan. Barang-barang paling mahal dikhususkan bagi Allah. Daud adalah pribadi yang selalu berusaha mendahulukan Tuhan dalam segala situasi kehidupannya. Semua bangsa-bangsa yang ditaklukkan raja Daud menjadi bangsa yang tunduk dan pemberi upeti kepada bangsa Israel. Peperangan yang dilaksanakan Daud adalah merupakan peperangan untuk memberi jaminan keamanan bagi rakyatnya. Dalam hal memperintah rakyatnya Daud menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsa Israel.
Dalam menjalankan pemerintahannya Daud sangat fokus menempatkan skala prioritasnya:
- Prioritas pertama adalah untuk memuliakan Allah. Itulah sebabnya dia mau membangun bait Allah. Tetapi karena Tuhan melarang, dia pun tunduk kepada keputusan Tuhan. Kemudian Daud selalu berusaha mengutamakan Tuhan dengan cara mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.
- Prioritas kedua adalah menciptakan rasa aman dan adil bagi rakyat serta mengajak rakyat untuk tetap taat kepada Allah. Barulah Daud mulai memikirkan kehidupan dan kenyamanan dirinya bersama keluarganya.
Semua umat Tuhan haruslah bijaksana dalam menempatkan skala prioritas dalam hidupnya. Dalam penempatan prioritas yang utama dan harus adalah menjadikan Tuhan prioritas utama, setelah itu barulah yang lain. (MT)