Senin 08 Agustus 2022
DAUD RAJA ATAS YEHUDA
Bacaan Sabda : 2 Samuel 2:1-32
“Oleh sebab itu, TUHAN kiranya menunjukkan kasih dan setia-Nya kepadamu. Aku pun akan berbuat kebaikan yang sama kepadamu, karena kamu telah melakukan hal yang demikian. Kuatkanlah hatimu sekarang dan jadilah orang-orang yang gagah perkasa, sekalipun tuanmu Saul sudah mati; dan aku telah diurapi oleh kaum Yehuda menjadi raja atas mereka.” (2 Samuel 2:6-7)
Daud tidak langsung menjadi raja atas seluruh Israel setelah Saul gugur dalam pertempuran. Daud masih fokus terhadap cara dan sikap orang Israel atas kematian raja Saul. Ternyata umat Israel mengurusnya secara layak sehingga Daud berterimakasih dan memberitakan bahwa dia telah diurapi menjadi raja atas Yehuda, 1 dari 12 suku Israel. Daud terus saja menghargai keluarga raja Saul walaupun Saul sudah gugur masih ada anaknya Isyboset menjadi pengganti Saul menjadi raja Israel. Padahal Samuel telah mengurapi Daud untuk menggantikan Saul untuk menjadi raja Israel.
Bagi Daud tak ada kedudukan tanpa perjuangan. Baginya untuk menjadi pemimpin harus siap menjalani proses panjang. Daud memilih untuk menjadi pemimpin Yehuda saja yang pusat pemerintahannya di Hebron. Tentu saja Daud mengharapkan umat pilihan Allah menjadi bangsa yang kuat dan bersatu. Tetapi untuk mencapainya tetap membutuhkan pemrosesan. Allah tentu saja sangat setuju dengan sikap Daud yang sabar menunggu waktu Tuhan yang tepat dan benar. Betul juga kalimat bijak bahwa Tuhan lebih tertarik pada proses daripada pencapaian. Daud diurapi Samuel menjadi raja Israel tercapai bila Daud duduk di kursi tahta kerajaan. Pada saat kesempatan untuk tercapai ada, Daud tidak berusaha untuk merebutnya. Daud memulai status rajanya untuk suku Yehuda saja.
Abner panglima raja Saul mengangkat Isyboset anak Saul menjadi raja Israel yang menguasai beberapa kota. Abner bergerak menyerang Yoab panglima Daud. Dalam peperangan itu Daud tidak masuk dalam medan tempur, karena sejak awal dia tidak setuju ada perang saudara. Dalam pertempuran itu tentara Yoab gugur 19 orang, sedangkan tentara Abner gugur 360 orang. Walaupun Daud sudah jelas menang dan tinggal melenggang memasuki tahta kerajaan tetap saja Daud tak melakukannya. Daud menghormati Isyboset anak Saul. Daud tidak tergesa-gesa untuk menguasai seluruh Israel. Cukup untuk Yehuda saja karena baginya itu sudah cukup membuka pintu untuk mempersatukan umat pilihan Allah. Daud adalah seorang negarawan sejati yang hidup dekat dengan Allah. (MT)