Jumat 29 April 2022
PEMROSESAN UMAT ALLAH
Bacaan Sabda : Bilangan 33:55
“Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.” (Bilangan 33:55)
Menuju tempat persinggahan Israel selama 40 tahun pengembaraan cukup menarik. Menarik karena catatan nama-nama tempat persinggahan itu sangat banyak. Jadi umat itu tentu lebih banyak bersinggah dan berkemah daripada berjalan kaki. Kemudian catatan tempat persinggahan ini cukup tegas menjelaskan bahwa pengembaraan ini adalah fakta sejarah yang pasti dan tak terbantahkan. Dalam sejarah pengembaraan ini Allah bertindak menuntun dan memelihara umat-Nya. Tempat-tempat yang mereka singgahi adalah tanah tandus yang tak mungkin sempat mengusahai untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jadi memakan manna, roti yang diturunkan Allah dari langit selama 40 tahun adalah fakta bukan khayalan, bukan pula sebagai suatu lambang melainkan fakta pemeliharaan Allah. Nama tempat persinggahan yang diulang-ulang memberi informasi bahwa bangsa Israel dalam pengembaraan bukan melewati perjalanan tegak lurus melainkan perjalanan yang berputar-putar dan bolak-balik. Perjalanan dan pengembaraan yang melelahkan dan membosankan sebagai pemrosesan yang dipakai Allah untuk mempersiapkan umat Israel memasuki negeri perjanjian. Empatpuluh(40) tahun dalam pengembaraan, umat Israel yang lahir di Mesir semakin habis di telan usia juga terhukum. Tinggal Musa, Yosua dan Kaleb yang masih hidup. Jadi dapat dipastikan bahwa yang memasuki Kanaan adalah usia produktif dan mempunyai kemampuan untuk berperang. Allah adalah sumber kemenangan umat Israel dalam setiap peperangan, bahkan Allah berulangkali membuat pernyataan bahwa Dia berperang untuk umat-Nya. Namun demikian Allah tidaklah membiarkan umat-Nya lemah. Dia tetap mempersiapkan dan melatih umat-Nya untuk berperang. Saat umat-Nya terlatih dan kuat bukan berarti mereka mengandalkan kekuatan, tetapi tetap mengandalkan Allah yang sudah melatih mereka untuk berperang. Sebab ada hal yang perlu dilakukan umat-Nya saat mereka sudah memasuki Kanaan. Mereka harus menghalau dan menumpas semua musuh. Tak ada seorang pun yang boleh dibiarkan hidup atau menetap di negeri Perjanjian. Sepertinya perintah Allah ini kejam dan tidak manusiawi. Tentu Allah mempunyai alasan yang tepat. Karena faktanya bangsa-bangsa penyembah berhala itu sangat berpotensi menyesatkan umat Israel. Kalau mereka tidak ditumpas dan dihalau maka merekalah akhirnya yang menumpas dan menghalau umat Israel dari negeri perjanjian. (MT)