Rabu 27 April 2022
MENEPATI NAZAR
Bacaan Sabda : Bilangan 30-31
“Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Baiklah sejumlah orang dari antaramu mempersenjatai diri untuk berperang, supaya mereka melawan Midian untuk menjalankan pembalasan TUHAN terhadap Midian. Dari setiap suku di antara segala suku Israel haruslah kamu menyuruh seribu orang untuk berperang.” (Bilangin 31:3-4)
Dalam hal bernazar atau bersumpah Allah membedakan perempuan dan laki-laki. Tetapi sesungguhnya dalam pandangan Allah bernazar adalah hal yang sangat serius sehingga haruslah digenapi dengan tepat. Dalam pandangan Allah melalaikan nazar adalah merupakan kebohongan dan kemunafikan sehingga tidak layak dilakukan oleh umat-Nya. Tetapi tetap ada aturan yang disediakan bagi anak muda dan perempuan yang mempunyai kecenderungan gegabah dan emosional dalam hal bernazar. Yang diatur itu adalah nazar yang mempengaruhi hubungan anak perempuan dengan ayahnya dan hubungan seorang istri dengan suaminya. Seorang ayah berhak mengingatkan anak perempuannya dan seorang suami pun berhak mengingatkan istrinya bila menganggap nasar mereka terlalu berat dan sukar untuk dilaksanakan. Bila seorang ayah sudah mengingatkan anak perempuannya dan seorang suami sudah mengingatkan istrinya maka mereka bebas dan tidak terikat kepada nazarnya. Tetapi para laki-laki dewasa yang benazar terikat dengan nazarnya sebab itu haruslah menepatinya.
Allah mengatur berdasarkan pengendalian-Nya akan umat-Nya sehingga membedakan perempuan dengan laki-laki. Kemudian merupakan nasehat agar para laki-laki lebih dewasa mengedepankan logika daripada perasaan saat bernazar. Allah pun mengingatkan para ayah dan suami agar membatasi dan juga mengedukasi anak perempuan dan istrinya. Setelah membuat aturan tentang bernazar Allah memerintahkan Musa dan seluruh umat Israel agar melawan orang Midian sebagai bentuk pembalasan. Kelihatannya ada faktor pengalihan perhatian yang disengaja Allah kepada Musa. Boleh disimpulkan demikian tetapi sesungguhnya 2 hal ini memberi pesan bahwa setiap kesalahan selalu mempunyai akibat.
Orang Midian berulang kali melakukan kejahatan sehingga mengakibatkan banyak orang Israel menjadi korban (11:1; 14:3; 16:31-34). Dalam kemahatahuan-Nya Allah merasa perlu untuk mengadakan pembalasan. Sebab kalau dibiarkan terus umat Israel bisa dijadikan menjadi bangsa kerdil yang mudah dikalahkan kemudian dijarah. Dan Allah pun sedang mengajarkan bahwa kejahatan tidak boleh dibiarkan dan didiamkan. Karena membiarkan dan mendiamkan kejahatan adalah setuju dengan kejahatan yang berarti bagian dari kejahatan itu juga. Jadi orang Midian haruslah diberi peringatan bahwa mereka akan mati karena berulang kali berusaha merusak dan membinasakan umat Allah. (MT)