Sabtu 23 April 2022
DIBUTAKAN OLEH UANG
Bacaan Sabda : Bilangan 22-24
“Ketika dilihat Bileam, bahwa baik di mata TUHAN untuk memberkati Israel, ia tidak mencarikan pertanda lagi seperti yang sudah-sudah, tetapi ia menghadapkan mukanya ke arah padang gurun. Ketika Bileam memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia.” (Bilangan 24:1-2)
Bileam bukanlah orang Israel, bukan imam atau nabi untuk umat pilihan Allah. Dia lebih tepat disebut sebagai seorang tokoh peramal yang dikenal secara luas oleh bangsa-bangsa sekitar Kanaan. Dalam praktek perdukunan dia dianggap sebagai imam yang mempunyai kuasa dan kesanggupan untuk mengutuk suatu bangsa dengan cara memohon bantuan para dewa dan roh-roh melalui sihir, mantra dan berbagai manipulasi kuasa spiritisme. Mungkin juga Bileam pernah menjadi seorang beriman walaupun dia bukan Israel seperti Ayub. Tetapi kemudian meninggalkan imannya menjadi seorang tukang tenung. Dia menjadi seorang nabi palsu yang tidak peduli lagi akan kehormatan dan kekudusan Allah.
Balak adalah raja Moab yang sudah mengetahui kehadiran bangsa Israel, sebagai bangsa besar yang selalu menang dalam berperang terhadap musuh-musuhnya. Balak juga mengetahui umat Israel yang mendapat bantuan nyata dari Allah musuh-musuhnya. Itulah sebabnya Balak meminta kehadiran Bileam yang dibayar mahal untuk mengutuk bangsa Israel. Tetapi Bileam menolak karena dia tahu bahwa Allah umat Israel tak mungkin dilawan. Hal ini mempertegas bahwa Bileam adalah penyembah banyak dewa, tetapi juga menyembah Allah umat Israel. Tetapi karena tawaran yang mahal akhirnya Bileam datang juga kepada Balak dan bersedia mengutuk Israel.
Uang telah membutakan Bileam tetapi keledainya justru tidak buta karena keledai melihat malaikat yang mengendalikan perjalanannya. Karena kemarahan Bileam memukul keledainya, terpaksa keledainya berbicara kepada Bileam. Keledai berbicara dengan menggunakan bahasa manusia kepada Bileam, untuk mencegah kebebalan hatinya. Ketika Bileam mau mengutuk Israel yang terjadi adalah justru dia memberkati. Roh Allah menghinggapi Bileam tidak sama dengan Roh Kudus memenuhi rasul-rasul. Bileam dihinggapi Roh Allah bukan mensahkan kenabian Bileam tetapi mengendalikan Bileam agar melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Allah bisa memakai siapa saja, tetapi dalam kisah Bileam ini adalah merupakan kisah yang khusus, perlu ke hati-hatian untuk memahaminya. Bileam bukanlah seorang yang hidup dekat dengan Allah. Jadi kalau Bileam memberkati umat-Nya, bukanlah merupakan bagian ketaatan Bileam kepada kehendak Allah. Lebih tepat dia dipaksa dan terpaksa. buktinya dalam pasal berikutnya dia terbunuh karena menyesatkan orang (Bilangan 31:8). (MT)