Selasa 19 April 2022
TAAT KEPADA ALLAH DAN PEMIMPIN
Bacaan Sabda : Bilangan 17:1-13
“Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah. Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam” (Bilangin 17:7-8)
Allah telah menetapkan suku Lewi merupakan syarat untuk menjadi imam. Ketetapan Allah ini disusul dengan keputusan bahwa suku Lewi tidak akan mendapat warisan pada saat pembagian wilayah berdasarkan suku-suku umat Israel. Dalam perjalanan umat di pengembaraan padang gurun ternyata suku-suku Israel lainnya ingin juga menjadi imam. Sehingga terjadi sikap protes terhadap aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah sendiri.
Bilangan pasal 17 ini adalah bagian dari pembelaan Allah terhadap suku Lewi yang sudah ditetapkan menjadi pelayan-pelayan di kemah pertemuan atau imam dan Harun yang ditetapkan menjadi imam besar. Tuhan mengadakan mujizat untuk menunjukkan bahwa para pelayan dan pemimpin adalah merupakan pilihan-Nya. Berdasarkan perintah Allah Musa mengumpulkan tongkat dari pemimpin setiap suku dan tongkat Harun sebagai pemimpin suku Lewi, Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan Allah dalam kemah hukum Allah. Keesokan harinya terjadilah mujizat yaitu tongkat Harun bertunas, berbunga dan berbuahkan buah badam. Mujizat ini cukup membuat Israel dari semua suku takut kepada Allah dan menghentikan prostesnya. Umat pun menyadari bahwa keputusan itu adalah dari Allah bukan dari Musa.
Dalam terang Perjalanan Baru para pemimpin yang saleh dan benar dalam gereja Tuhan yang setia memberitakan firman Tuhan haruslah diakui, dihormati dan ditaati. Dalam Ibrani 13:17 firman Tuhan sangat tegas menganjurkan agar semua orang percaya mentaati pemimpinnya. Ketaatan kepada pemimpin dalam gereja-Nya haruslah dilakukan dengan tulus setia. Tetapi ketaatan rasa hormat dan kesetiaan yang utama haruslah kepada Allah.
Bila dibuat urutan ketaatan dan kesetiaan dalam gereja Tuhan maka:
- Ketaatan yang pertama adalah kepada Allah yang meliputi hubungan pribadi yang terus terjaga dengan Allah, ketaatan dan kesetiaan menjadi firman Allah menjadi standar dalam bersikap setiap hari.
- Kemudian ketaatan yang kedua adalah kepada gereja yang tetap taat dan setia kepada Allah. Hal ini penting untuk diketahui karena faktanya ada juga gereja yang tidak taat dan tidak setia kepada Allah dan tidak taat dan setia kepada firman-Nya yang tertulis.
- Dan ketaatan yang ketiga adalah kepada para pemimpin dalam gereja yang setia kepada Kristus dan hidup benar sesuai dengan firman Tuhan. Pemimpin dalam gereja yang setia kepada Kristus dan hidup benar sesuai dengan firman Tuhan. Pemimpin yang tujuannya hidupnya adalah untuk kemuliaan nama Tuhan. Jadi pemimpin layak ditaati selama dia taat kepada firman Tuhan. (MT)