Minggu 17 April 2022
SELALU BERSEKUTU DENGAN ALLAH
Bacaan Sabda :Bilangan 15:1-41
“Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu. Akulah TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu.” (Bilangan 15:40-41)
Korban api-apian dan korban sajian adalah perintah Allah yang terus diulang-ulang karena hal yang sangat penting ini sangat mudah dilupakan, korban api-apian adalah merupakan hal yang terus dilakukan dalam membangun hubungan dengan Allah. Korban ini adalah lambang dari kehidupan doa yang sungguh-sungguh kepada Allah. Bukan doa sebagai ritual agamawi belaka tetapi doa yang membangun hubungan yang semakin akrab dengan Allah. Kemudian korban sajian adalah merupakan pengakuan yang sungguh-sungguh atas berkat dan pemeliharaan Allah kepada umat-Nya.
Doa adalah nafas kehidupan orang percaya jadi haruslah terus menerus dan tidak berkeputusan. Rasul Paulus menganjurkan doa itu harus tetap dan selalu. Tentu saja bukanlah doa sebagai ritual agama melainkan doa sebagai kehidupan dalam arti hidup yang selalu terhubung dengan Allah.
Pemeliharaan Allah adalah fakta yang perlu secara terus-menerus diakui dan dialami dalam hidup. Tanpa Allah bisa saja orang hidup tetapi tentu merupakan hidup sia-sia tanpa arti. Tetapi umat beriman haruslah menjalani hidup bersama Allah agar memiliki hidup yang sarat makna dan melangkah maju pada tujuan yang jelas dan pasti. Kemudian pasal ini membedakan dosa dalam dua hal yaitu dosa yang tidak di sengaja dan dosa yang disengaja:
- Dosa yang tak disengaja tetap dosa yang membutuhkan pengakuan umat dan pengampunan dari Allah. Sebab itu jelas bahwa umat Allah haruslah hati-hati dengan cara menjauh dari dosa dan teruslah mendekat kepada Allah.
- Sedangkan dosa yang disengaja adalah sikap keras hati dan menentang Allah (ayat 30 – 31).
Dosa tak disengaja tetaplah dosa yang membutuhkan pengampunan tetapi tidak memisahkan pelakunya dari umat pilihan Allah. Sedangkan dosa yang disengaja memisahkan seseorang pelakunya dari umat Allah.
Dalam ayat-ayat terakhir dari pasal 15 adalah memperjelas bahwa melanggar hari sabat adalah contoh dari dosa yang disengaja sehingga dihukum dengan sangat tegas dan sangat berat. Kemudian jumbai dalam punca baju adalah suatu yang penting untuk mengingatkan umat untuk selalu sadar diri bahwa dia harus selalu terhubung dengan Allah. Hal yang sama adalah merupakan pesan sabat. Umat Allah yang sejati adalah umat yang selalu mengingat kebaikan Allah dengan cara terus tekun berdoa, menjauh dari dosa dan mempermuliakan Allah melalui pujian dan penyembahan.(MT)