Jumat 15 April 2022
KELEMBUTAN HATI MUSA
Bacaan Sabda : Bilangan 11-12
“Kata mereka: “Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN. Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.” (Bilangan 12:2-3)
Persungutan sering dijadikan umat Israel untuk memberontak kepada Musa, bila keinginan mereka tidak terpenuhi. Kebosanan mengkonsumsi manna adalah salah satu alasan orang Israel memberontak kepada Musa. Musa adalah manusia biasa yang belum mempunyai teman untuk mencurahkan kegalauan hatinya. Dia hanya mengandalkan Allah saja untuk menjadi curahan hatinya. Allah mengerti dan mengenal Musa sebagai seorang yang lemah lembut yang cukup berbesar hati dan sabar menghadapi kesulitan. Tetapi Allah mengetahui juga bahwa manusia membutuhkan manusia lain.
Atas tuntunan Allah Musa memilih 70 orang pendampingnya untuk memimpin Israel. Musa menuntun mereka bersatu dalam doa di kemah pertemuan. Allah mendengar doa mereka. Allah memberi burung puyuh menjadi santapan tambahan bagi orang Israel yang sudah mulai bosan memakan manna setiap hari. Allah tidak menghakimi umat Israel sebagai orang sombong walaupun faktanya umat itu kurang bersyukur atas berkat Allah. Artinya Allah sangat memahami sifat dasar manusia berdosa. Allah betul-betul menerima keluhan manusia berdosa walaupun tetap membenci dosa.
Belum lupa pemberontakan mereka terhadap adiknya Musa adalah mengenai pernikahannya dengan perempuan Kusy. Pada hal pernikahan Musa tidak bertentangan dengan kehendak Allah, karena walaupun istrinya bukan orang Israel, dia adalah perempuan beriman. Jadi pernikahan Musa sesungguhnya tidaklah bertentangan dengan kehendak Allah. Allah melarang umat-Nya menikah dengan perempuan non Israel dalam pengertian dengan perempuan penyembah berhala. Jadi sejak zaman Musa sudah ada larangan menikah dengan pasangan yang berbeda iman bukan berbeda suku. Jadi keluhan Miryam dan Harun bersumber dari sifat iri hati mereka terhadap keberhasilan dan kuasa Musa. Adanya iri hati karena Miryam dan Harun tidak takut kepada Allah atau tidak menghormati kedaulatan Allah untuk memakai Musa. Miryam dan Harun adalah juga pemimpin Israel tetapi mereka tak berhak meragukan kekuasaan Musa. Bukan Musa, tetapi Allah sendirilah yang menghukum Miryam dengan penyakit kusta. Musa berdoa untuk kesembuhan Miryam adalah bukti bahwa Musa mengampuni Miryam. Oleh doa Musa Miryam sembuh. Musa betul-betul membuktikan kelembutan hatinya. (MT)