Rabu 13 April 2022
PERSEMBAHAN UMAT
Bacaan Sabda : Bilangan 7-8
TUHAN berfirman kepada Musa: “Inilah yang berlaku bagi orang Lewi: setiap orang yang berumur dua puluh lima tahun ke atas wajib bertugas, supaya ia bekerja pada Kemah Pertemuan, tetapi jika ia berumur lima puluh tahun haruslah ia dibebaskan dari pekerjaan itu, sehingga tak usah ia bekerja lebih lama lagi.” (Bilangan 8:23-25)
Dalam pentahbisan kemah pertemuan yang memakan waktu kurang lebih 12 hari maka para pemimpin Israel diwajibkan memberi persembahan demi terselenggaranya pentahbisan itu dengan baik. Pemimpin suku yang sudah selesai melakukan tugas mengadakan sensus penduduk diwajibkan lagi memberi persembahan. Pemimpin atau kepala suku itu memberi persembahan setiap hari. Seorang kepala suku yang memberi persembahan dari hari pertama hingga hari ke-12. Melihat jumlah persembahan mungkin saja setiap kepala suku melibatkan anggotanya. Tetapi yang pasti semua suku dilibatkan, tidak boleh ada yang berpangku tangan. Semua harus aktif melibatkan diri dan ambil bagian agar pentahbisan dapat terlaksana dengan baik. Umat sudah diajar menjalin kerjasama agar semua memberi kontribusi yang baik dan benar secara bertanggung jawab.
Dalam perintah untuk memberi persembahan para imam dan suku Lewi tidak dilibatkan dalam memberi persembahan, karena mereka haruslah menjadi persembahan unjukkan dalam pengertian mempersembahkan diri atau membuat keputusan untuk mengabdikan diri atau mempersembahkan diri kepada Allah. Imam dan orang Lewi merupakan persembahan kepada Allah. Sebagai persembahan kepada Allah maka mereka harus fokus membangun kesehatan dan kekudusan hidupnya. Itulah sebabnya orang Lewi ditahbiskan. Orang Lewi ditahbiskan karena mereka ditugaskan untuk membantu imam dalam pelaksanaan ibadah. Kemudian orang Lewi yang ditahbiskan adalah yang berusia 25 tahun ke atas.
Penentuan usia ini mungkin ada hubungannya dengan usia dewasa. Dalam hal ini ada ketentuan supaya jangan pernah memberikan pelayanan rohani kepada orang yang belum dewasa. Tetapi tingkat kedewasaan seseorang tidak selalu diukur dari usianya. Kemudian usia 50 tahun harus juga sudah dihentikan dari tugas sebagai pelayan di kemah pertemuan. Dalam hal ini agak sulit dipahami karena sesungguhnya usia 50 tahun masih merupakan usia produktif dan mempunyai sikap kedewasaan yang sudah betul-betul matang karena sudah sangat berpengalaman, kemungkinan pertimbangan utamanya adalah memberikan kesempatan melayani di kemah pertemuan kepada lebih banyak orang Lewi. Sebab usia 50 tahun hanya dihentikan bertugas di kemah pertemuan bukan berhenti dari pelayanan dan pengabdian hidup. Karena tugas orang Lewi itu cukup banyak yang fokusnya adalah pelayanan rohani. (MT)