Sabtu 02 April 2022
KUDUSNYA UMAT TUHAN
Bacaan Sabda : Imamat 20:1-27
Janganlah kamu hidup menurut kebiasaan bangsa yang akan Kuhalau dari depanmu: karena semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak melihat mereka. Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku. (Imamat 20:23, 26)
Berulang-ulang Allah mengingatkan umat-Nya agar selalu sadar diri akan status mereka sebagai umat pilihan Allah. Salah satu hal penting bila umat-Nya melihat bangsa-bangsa penyembah berhala menjalani hidup tak beraturan maka umat-Nya harus menyadari bahwa umat tanpa Allah tidak mempunyai standar moral yang baik dan benar. Mereka memang menyembah berhala sebagai tuhan mereka, tetapi tuhan yang mati dan tak berpikiran sehingga tidak mempunyai kemampuan membuat standar hidup. Tuhan mereka tak hidup sehingga tak dapat berbicara. Perbedaan yang sangat hakiki ini perlu terus diingat oleh umat-Nya. Allah adalah Allah yang hidup pencipta segala sesuatu. Dia berfirman dan firman-Nya adalah kebenaran yang mutlak. Firman-Nya menjadi standar hidup umat-Nya dan standar moral dalam bersikap. Jadi sangat beralasan Allah memohon umat-Nya haruslah menjauh dari perbuatan-perbuatan bangsa-bangsa penyembah berhala.
Sebagai umat pilihan Allah umat Israel haruslah berbeda dalam hal bersikap karena standar hidup sangat jelas yaitu firman Allah. Firman Allah yang diberikan sebagai jaminan untuk beroleh keselamatan dan kesejahteraan. Kudusnya umat Tuhan di tandai dengan berbagai aturan hidup yang harus ditaati. Aturan hidup yang berulang-ulang dinyatakan tentu dengan tujuan yang didasari oleh pengenalannya akan manusia yang sangat mudah melupakan ajaran yang baik dan benar. Dalam teori mengajar ada suatu pendapat bahwa 5 x 2 lebih baik dari 2 x 5 walaupun hasilnya sama. 5 x 2 artinya 5 kali pertemuan kali 2 jam. Sedangkan 2 x 5 artinya 2 kali pertemuan kali 5 jam. Dalam hal ini pengulangan-pengulangan itu jauh lebih baik dari ‘hanya sekali’ walaupun langsung dengan durasi yang lama.
Jadi dalam Imamat kita akan menemukan pengulangan-pengulangan firman Allah untuk mengingatkan Israel dengan topik yang sama. Tujuan Allah adalah agar lebih mengakar dalam hati dan pikiran umat-Nya. Tujuan Allah memberi peraturan adalah agar umat-Nya mempunyai standar kebenaran yang jelas dalam membangun kehidupan. Karena terbukti bangsa-bangsa penyembah berhala di sekitar umat-Nya yang hidup tanpa standar yang jelas menjadi bangsa yang berbuat semaunya. Hasilnya hidup menderita dalam kehidupan berdosa. Jadi umat-Nya harus terus mengingatkan dan moral firman Allah yang mengatur kekudusan umat-Nya. (MT)