Sabtu 26 Februari 2022
ALLAH MERESPON PERSUNGUTAN
Bacaan Sabda : Keluaran 16:1-36
Sabda Renungan : “Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.” Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu” (Keluaran 16:12-13)
Di Mara air pahit menjadi manis di Elim ada 12 mata air dan 70 pohon korma yang disediakan Allah untuk memenuhi kebutuhan umat-Nya. Tetapi umat-Nya harus tetap berangkat sesuai petunjuk Allah. Elim adalah tempat yang nyaman tetapi umat tidak boleh tinggal dalam kenyamanan itu. Umat melanjutkan perjalanan ke Sin, dan di Sin umat kehabisan makanan. Ketika kehabisan makanan umat bukannya berseru memohon pertolongan Allah tetapi kembali bersungut-sungut kepada Musa dan Harun. Minuman pahit bersungut-sunggut ada 12 mata air diam saja. Kemudian kehabisan makanan bersungut-sungut lagi. Umat Tuhan lebih memilih mati kenyang menjadi budak di Mesir, dari pada mati kelaparan walaupun menjadi orang merdeka di pengembaraan. Bagi umat Israel arti pentingnya kemerdekaan sepertinya sangat rendah hingga bisa dikalahkan oleh makanan. Tetapi Allah meresponinya dengan positif sehingga memberi daging pada petang hari dan manna atau roti yang turun dari langit pada pagi hari. Salah satu tujuan Allah tidak membawa Israel langsung ke Kanaan menjadi sangat jelas. Allah mengijinkan umat-Nya memasuki kondisi pemrosesan agar siap memasuki Kanaan. Pengaruh Kanaan jauh lebih buruk daripada pengaruh Mesir dan di Kanaan umat Israel harus menghadapi peperangan demi peperangan.
Manna adalah makanan yang disediakan Allah yang menjadi makanan pokok Israel selama 40 tahun pengembaraan. Manna adalah fakta yang sangat mengagumkan sebagai suatu karya Allah yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan umat-Nya. Manna yang hanya boleh diambil sesuai kebutuhan adalah merupakan cara Allah memproses umat-Nya agar mempercayai Allah secara total, tidak boleh ada sedikit pun keraguan. Mengenai Manna atau roti yang turun dari surga ini dilengkapi dengan aturan yang jelas dan harus ditaati. Allah mencoba umat-Nya dalam arti melatih umat-Nya untuk terbiasa mentaati aturan atau hukuman Allah sebelum hukum taurat diberikan sebagai aturan hidup bernegara bagi umat-Nya. Mengenai persiapan hari sabat sebagai hari untuk beristirahat dihubungkan juga dengan sikap dalam menghimpun manna karena hari ke-7 atau sabat mereka tak boleh bekerja dan manna pun tidak turun. Allah tetap mengarahkan umat-Nya agar tidak semua energinya dipakai hanya untuk hal-hal jasmaniah belaka yang berdampak pada pengabaian terhadap hal-hal yang rohani. Sebab kehidupan jasmaniah dan rohaniah haruslah dibangun secara seimbang. (MT)