Kamis 24 Februari 2022
HUKUMAN UNTUK MESIR
Bacaan Sabda : Keluaran 14:1-31
Sabda Renungan : “Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” (Keluaran 14:13-14)
Firaun ternyata belum sepenuhnya rela mengijinkan Isarel keluar dari Mesir. Itulah sebabnya Firaun memerintahkan pasukan berkudanya untuk mengejar Israel. Pasukan kereta berkuda Mesir adalah pasukan terkuat yang sangat mudah memaksa Israel kembali lagi ke Mesir. Melihat tentara berkuda Mesir mengejar orang Israel pun terang-terangan menuduh Musa ingin membuat umat Israel terbunuh, karena di hadapan mereka terbentang laut merah. Sebenarnya ada jalan darat yang dapat mereka tempuh dan jauh lebih dekat ke negeri perjanjian. Tetapi mereka harus taat kepada petunjuk arah yang sudah ditetapkan Allah untuk mereka ikuti. Kelihatan jelas bahwa Allah sendirilah yang bertindak memimpin mereka untuk melihat karya-karya Allah dinyatakan sebelum mereka tiba di negeri perjanjian. Jadi sangat jelas bahwa Allahlah yang menuntun mereka melewati laut Teberau yang seharusnya tak perlu dilewati. Pada saat itulah firman Allah disampaikan Musa kepada orang Israel: “Tuhanlah yang berperang untuk Israel, bila tunduk kepada Allah”. Dalam hal ini Allah tidak memerintahkan umat-Nya untuk pasif saja tanpa berbuat apa-apa. Sebab diam yag dimaksud adalah mengoperasikan iman melalui sikap berserah kepada Allah kemudian melakukan petunjuk Allah.
Ketika Musa mengarahkan tongkatnya ke laut, maka tersedialah jalan membentang di hadapan mereka untuk dilalui. Mereka tidak boleh pasif karena harus pula melangkah tanpa ragu dan takut untuk mewujudkan iman. Jadi Allah berperang bagi umat-Nya bila umat-Nya berjalan dengan iman atau bertindak berdasarkan iman. Umat Israel selamat sampai ke seberang karena mereka melangkah dengan iman untuk mentaati tuntunan Allah. berbeda dengan orang Mesir yang berjalan tanpa iman, hanya sekedar ikut-ikutan dan coba-coba belaka. Akibatnya para pasukan elite Mesir harus tenggelam di laut yang termasuk bagian alam yang didewakan oleh orang Mesir. Mereka terhukum lagi sebagai bagian dari akibat dosa mereka telah banyak melakukan tindakan pembunuhan kepada orang Israel. Tetapi menyaksikan orang Mesir terhukum melalui jalan yang sama dilewati orang Israel, kembali mereka mengakui perbedaan perlakuan Allah kepada umat-Nya. Hal itu membuat Israel “Takut akan Allah” yang menuntun mereka sujud menyembah dan bersyukur kepada Tuhan. Allah tidak berubah sebab itu selalu terbuka bagi umat beriman menyaksikan dan mengalami keajaiban dan kebaikan Tuhan. (MT)