Rabu 23 Februari 2022
PETUNJUK ARAH
Bacaan Sabda : Keluaran 13:1-22
Sabda Renungan : “TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.” (Keluaran 13:21-22)
Ketetapan tentang anak sulung cukup menarik untuk ditelaah, karena terbukti ketetapan itu terus dilakukan hingga pada saat kelahiran Yesus. Yesus dipersembahkan kepada Allah sebagai anak sulung. Sebenarnya setelah suku Lewi ditetapkan sebagai pelayanan di rumah Tuhan, maka anak sulung tidak lagi dipersembahkan sebagai pelayan di rumah Tuhan tetapi ditebus dengan harga tertentu. Dikemudian hari anak-anak sulung Israel akan mempertanyakan arti penebusan ini kepada orangtuanya, maka kesempatan itu akan digunakan para orangtua menjelaskan hukuman Allah membunuh anak sulung Mesir tetapi melindungi dan menyelamatkan anak sulung Israel, sehingga anak sulung Israel adalah milik Allah. Tugas orangtua sepanjang zaman adalah menceritakan fakta bahwa Allah mengasihi manusia. Banyak hal-hal yang mengagumkan dinyatakan bahwa bangsa Israel adalah umat pilihan-Nya. Itulah sebabnya para teolog mengemukakan pendapat bahwa tujuan Allah memilih umat pilihan-Nya adalah supaya melalui bangsa ini manusia dapat mempercayai Allah serta mengenal-Nya sebagai Tuhan yang hidup dan bertindak melindungi dan memimpin orang percaya. Salah satu yang sangat luar biasa adalah petunjuk arah yang diberikan Allah untuk memimpin umat Israel selama pengembaraan di padang gurun. Janji Allah ini mungkin saja tidak langsung dipercaya umat Israel termasuk Musa. Tetapi faktanya Allah menggenapi janji-Nya.
Allah memimpin umat-Nya melalui petunjuk arah perjalanan selama pengembaraan dengan menaruh tiang api pada malam hari dan tiang awan pada siang hari. Pimpinan Allah yang menghangatkan pada malam hari dan menyejukkan pada siang hari. Umat tak perlu subuk bertanya dan mencari arah selama mereka taat kepada arahan Allah. Selama 40 tahun merupakan waktu jangka panjang Allah terus memberi petunjuk arah kepada umat-Nya. Bila petunjuk arah berhenti umat-Nya berkemah dan bila bergerak maju mereka berangkat lagi. Allah tetap setia mengarahkan umat-Nya walaupun umat-Nya suka memberontak dan bersungut-sungut. Petunjuk arah yang diberikan Allah itu memungkinkan umat Israel bisa berjalan siang dan malam. Musa dapat melakukan tugasnya memimpin Israel keluar dari Mesir berangkat menuju negeri mereka yang sesungguhnya. Waktu yang cukup lama karena memakan waktu 40 tahun bukanlah hal yang mudah bagi umat Israel. Tetapi dalam masa sukar itu Musa melihat janji-janji Tuhan menjadi kenyataan. (MT)