Jumat 18 Februari 2022
ALLAH MENGIJINKAN
Bacaan Sabda : Keluaran 7:1-13
Sabda Renungan : “Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat. Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka.” (Keluaran 7:4-5)
Firaun selalu saja menentang Allah dengan tidak mengijinkan Israel keluar dari Mesir. Hal itu membuahkan hatinya makin keras, atau kalimat yang dinyatakan dalam Alkitab Allah mengeraskan hati Firaun. Jadi kekerasan hati Firaun adalah hukuman karena hatinya sudah keras dan menentang Allah. Tak perlu heran melihat fakta orang jahat semakin jahat karena penambahan kejahatannya adalah merupakan hukuman kejahatan yang selalu dilakukan tanpa pernah terjadi pertobatan. Dalam Roma 1:24 Allah menghukum orang berdosa dengan cara mengarahkan orang berdosa itu kepada keinginannya sendiri. Allah melunakkan hati Fiarun denan cara menunjukkan mujizat saat Allah mengubah tongkat Harus menjadi ular di hadapan Firaun. Tetapi hal itu hanya melunakkan hati Firaun sebentar, karena dia merasa hal itu biasa saja karena orang-orangnya dapat melakukannya.
Tongkat para ahli sihir Mesir itu adalah merupakan suatu tindakan berdasarkan kuasa iblis karena orang mesir sudah kecanduan pada sihir, okultisme, spiritisme dan ilmu tenung, dan itu adalah merupakan kepercayaan dan agama orang Mesir. Pada kenyataannya tongkat Harun menelan habis tongkat-tongkat ahli sihir Mesir adalah permbuktian bahwa kuasa Allah menaklukkan kuasa para berhala dan dewa dewi yang disembah oleh orang Mesir. Pada zaman akhir ini ada kecenderungan iblis memamerkan mujizat melalui para pendeta palsu yang menyamar melalui pelayanan gerejawi. Sulit untuk mengenal mereka sehingga banyak yang terhilang dan terseret oleh penipuan mereka. Tetapi para pendeta yang taat kepada firman akan mematahkan penipuan-penipuan yang mereka lakukan pada waktunya. Kuasa-kuasa duniawi juga sudah pasti bermunculan dengan berbagai kemampuan yang terang-terangan menyatakan diri sebagai anti Kristus. Tetapi anak-anaknya akan menelanjangi kekeliuran mereka. Pelajaran ini sangat penting untuk akhir zaman ini.
Orang-orang percaya harus mempunyai pemahaman yang kuat kepada firman Tuhan sebagai standar untuk menilai berbagai manifestasi pada akhir zaman ini. Akhirnya orang percaya haruslah berhenti menjadikan mujizat selalu merupakan bukti bahwa Tuhan sedang bekerja. Jadi jangan pernah mengutamakan mujizat tetapi utamakanlah kebenaran, jangan pernah mengutamakan manifestasi tetapi utamakanlah firman Tuhan. Belajar dari fakta perlawanan kuasa kepalsuan kuasa sistem duniawi dan ilah zaman ini haruslah menjadi tantangan bagi para umat Tuhan yang setia untuk terus memperdalam iman dan memaksimalkan pemahaman terhadap firman Tuhan. Tak kalah pentingnya adalah memperdalam pengabdian kepada Kristus dan mempertulus hati untuk terus terlibat dalam pelayanan. (MT)