Kamis 17 Februari 2022
TUHAN YANG MEMBEBASKAN
Bacaan Sabda : Keluaran 6:1-29
Sabda Renungan : Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. (Keluaran 6:5-6)
Allah sudah berulang-ulang memperkenalkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub, tetapi bukan dengan nama “Yahweh”. Bukan berarti tidak menggunakan nama itu hanya saja belum memahami arti yang terkandung dalam nama tersebut. Walaupun mereka mengenal nama itu tetapi mereka lebih menerima dan meyakini Allah yang bertindak sebagai “Allah yang Mahakuasa”. Bagi Israel tindakan jauh lebih penting dari sebutan. Itulah sebabnya Allah kembali memperkenalkan diri sebagai “Yahweh” yang tekanan utamanya bukan pada sebutan nama tetapi arti yang terkandung dalam nama itu sebagai Allah yang bertindak untuk menepati janji penebusan-Nya berdasarkan ke-Mahakuasaan-Nya. Dan Allah Abraham, Ishak dan Yakublah “Yahweh” yang Mahakuasa yang bertindak membebaskan Israel keluar dari Mesir. Tuhan berjanji untuk menebus Israel dari perbudakan dan mengangkat mereka menjadi umat-Nya. Umat Israel haruslah menyadari bahwa mereka diperbudak oleh kekuatan yang tak terkalahkan oleh kekuatan sendiri. Allah sendirilah yang bertindak membebaskan, dan sebagai umat yang dibebaskan maka ada hubungan permanen antara Allah yang membebaskan dan umat yang dibebaskan. Allah bertindak menebus Israel dari Mesir memberi dasar utama perpindahan kepemilikan dari budak Mesir menjadi hamba Allah.
Sejarah penebusan Allah atas umat Israel mendahului penebusan yang lebih luas yakni penebusan Allah atas dosa manusia melalui pengorbanan Kristus. Semua orang percaya ditebus dari kuasa iblis, dosa dan dunia untuk menjadi milik kepunya-Nya. Tindakan Allah untuk membebaskan Israel dari Mesir sudah sangat jelas tetapi Musa tidak punya keberanian untuk mengatakan kepada Firaun. Musa berpendapat bagaimana mungkin Firaun mau mendengarnya sedangkan orang Israel tidak mau mendengar. Bagaimana mungkin Firaun percaya firman Allah sedangkan orang Israel sendiri tidak percaya. Padahal dalam hal ini Firaun dan orang Mesir adalah pihak yang dirugikan karena kehilangan bangsa yang diperbudak sedangkan orang Israel adalah pihak yang diuntungkan karena bebas dari perbudakan.
Allah membebaskan Israel dari perbudakan bukanlah karena iman umat pilihan Allah itu tetapi karena kasih karunia Allah kepada umat-Nya dan oleh kesetiaan-Nya atas janji-janji-Nya (Kejadian 17:1-8). Allah mengetahui bahwa iman umat-Nya lemah sehingga Allah bertindak untuk menguatkan iman umat-Nya. Allah menyatakan diri dan kuasa serta perhatian-Nya kepada umat Israel. Sesungguhnya Allah sendirilah yang berinisiatif membangun iman umat Israel agar umat-Nya sanggup mentaati Firman-Nya. Dengan kata lain Allah membebaskan Israel oleh kasih karunia-Nya walaupun iman umat lemah. (MT)