Sabtu 05 Februari 2022
NEGERI PENGEMBARAAN
Bacaan Sabda : Kejadian 46-47
Sabda Renungan : “Berfirmanlah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam: “Yakub, Yakub!” Sahutnya: “Ya, Tuhan.”
Lalu firman-Nya: “Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.” (Kejadian 46:2-3)
Perintah Allah kepada Yakub berangkat dari Mesir adalah penggenapan janji Allah. Perpindahan umat Allah (Isarel) ini adalah akibat langsung terjadinya kelaparan yang bukan hanya diijinkan melainkan didatangkan Allah melanda dunia pada zamannya. Melalui bencana kelaparan itu Allah mengendalikan Yakub dan anak-anaknya pergi untuk menetap di Mesir. Di Mesir umat itu akan terus bertambah banyak dan menjadi satu bangsa walaupun dalam perkembangannya akan menjadi budak yang terus terintimidasi oleh bangsa Mesir. Tetapi bangsa Israel menjadi bangsa terpisah karena ditempatkan di Gosyen yang adalah sebuah wilayah yang berada di Mesir. Sebagai bangsa pilihan Allah umat itu tetap dipisahkan untuk Allah. Menunggu waktu mereka akan kembali ke tanah air yang dijanjikan Allah kepada mereka. Untuk meyakinkan Yakub Allah kembali memperbaharui perjanjian-Nya. Seperti Yakub membutuhkan kepastian akan kasih, perhatian dan kehadiran Allah selama berada di bumi ini. Dan kepastian itu justru diteguhkan melalui fakta adanya berbagai kesulitan yang tak terelakkan oleh kejahatan dan sistem dunia yang memberatkan kehidupan orang percaya.
Sebagai pengikut Kristus kita diberi hak dan kesempatan untuk memohon Allah meneguhkan kembali kasih dan bimbingan-Nya dalam kehidupan setiap waktu. Yakub mengikuti cara Allah menuntunnya ke Mesir. Barangkali Yakub mengingat mimpi anak kesayangannya Yusuf, sehingga mengakui bahwa Yusuf dipakai Allah untuk membawa mereka menjadi bangsa yang menetap di Mesir selama 400 tahun seperti yang sudah dijanjikan Allah. Kurang lebih 70 orang mereka memasuki Mesir, Yakub sadar juga di Mesir dia dan keturunannya hanyalah pengembara, karena Mesir bukanlah negeri yang dijanjikan Allah kepadanya dan keturunannya. Pesan dari pengembaraan Isarel di Mesir kepada orang Kristen adalah bahwa bumi ini hanyalah tempat pengembaraan sementara karena negeri sejati kita adalah di surga yang kekal. Jasa Yusuf untuk bangsa Mesir memberi dampak untuk menjadikan Mesir menjadi bangsa besar dan berwibawa pada zamannya. Itu jugalah alasan para Firaun raja-raja Mesir tidak mengganggu keamanan bangsa Israel dalam waktu yang sangat lama. Cukup lama umat Israel berada di Mesir bahkan mereka sudah menjadi nyaman dan lupa bahwa Mesir bukanlah negeri sejati mereka. Tetapi pada saatnya Allah mengijinkan hal buruk menimpa Israel di Mesir, agar umat Allah menyadari bahwa bukan Mesir yang dijanjikan Allah menjadi negeri mereka. (MT)