Jumat 04 Februari 2022
ALLAH MENGIJINKAN MENDATANGKAN KEBAIKAN
Bacaan Sabda : Kejadian 45-46
Sabda Renungan : Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir. (Kejadian 45:7-8)
Pernyataan Yusuf kepada kakak-kakaknya sangat penting ditelaah. Pernyataan yang dimaksud adalah “Allah telah menyuruh aku mendahului kamu”. Padahal faktanya adalah kakak-kakaknyalah yang menjualnya sehingga dia sampai ke Mesir. Yusuf sedang menyatakan bahwa sering terjadi Allah menguasai tindakan-tindakan jahat manusia untuk melaksanakan kehendak-Nya. Kemudian Allah berkarya melalui kehidupan Yusuf untuk memelihara umat perjanjian yang berarti memelihara juga garis keturunan yang akan melahirkan Kristus. Tentu saja Yusuf selama penderitaanya pernah bertanya “Mengapa”. Tetapi dia terus melangkah dan taat kepada kehendak Allah. Itulah sebabnya dia mengungkapkan pernyataan-pernyataan yang sangat penting tentang campur tangan Allah atas segala keadaan. Yusuf menderita bukan karena kesalahannya tetapi merupakan akibat dosa orang lain. Ada seorang rohaniawan menyatakan ketidaksetujuannya dengan lagu rohani “Waktu Tuhan” karena kalimatnya mengandung pengertian Tuhan mengijinkan hal buruk terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi orang percaya. Beliau cukup cerdas memberi alasan ketidaksetujuannya. Tetapi sesungguhnya konsep seijin Allah adalah fakta yang berulang-ulang terjadi dalam Alkitab. Kecerdasan manusia mengulas secara teologis dan menganalisa berdasarkan logika yang kontekstual haruslah tunduk kepada fakta kedaulatan Allah.
Kisah Yusuf adalah merupakan fakta “Konsep seijin Allah” adalah fakta kebenaran yang tak terbantahkan. Tentu sulit juga meyakini dan menerima Yusuf dibuang ke sumur kering dan diperjualbelikan kakak-kakaknya adalah peristiwa yang diijinkan Allah untuk mendatangkan kebaikan kepada Yusuf dan semua keluarga besarnya. Untuk lebih memahaminya perlu juga kita merenungkan sesungguhnya ada banyak peristiwa yang jauh lebih buruk sehingga tidak diijinkan Allah terjadi, karena Allah tetaplah pengendali segala sesuatu. Melalui kisah Yusuf ini, Alkitab memberi informasi bahwa pemeliharaan Allah bukanlah doktrin yang abstak, tetapi realitas kehidupan sehari-hari dalam dunia berdosa dan jahat ini. Jadi Allah mengijinkan manusia mengalami berbagai pengalaman buruk akibat-akibat yang ditimbulkan dosa yang memasuki dunia sejak pelanggaran Adam dan Hawa terhadap firman Tuhan. Seharusnya kita belajar kepada Yusuf yang berhasil melihat penggenapan janji Allah dibalik peristiwa yang nyaris menghilangkan nyawanya. Allah tetaplah pemelihara yang pegang kendali atas segala peristiwa. (MT)