Senin 31 Januari 2022
MELALAIKAN TANGGUNG JAWAB
Bacaan Sabda : Kejadian 38:1-30
Sabda Renungan : Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya. Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga. (Kejadian 38:9-10)
Kisah Yehuda yang sangat memalukan ini sepertinya adalah merupakan hal yang memalukan yang tidak perlu ditulis dalam Alkitab. Tetapi tetap ditulis sebagai fakta buruk yang tak perlu ditutupi-tutupi. Ditulis bukan untuk ditiru tetapi untuk dijauhi karena dampak buruk yang diakibatkannya. Kemudian hal penting untuk diketahui melalui kehidupan keluarga Yehuda ini adalah untuk memberi informasi bahwa pada zaman Yehuda hidup standar moral sungguh longgar sehingga perilaku para pria dan wanita dalam membangun hubungan hidup berumah tanga adalah sangat buruk. Bukan berarti perilaku hidup seks liar yang dipraktekkan keluarga Yehuda ini disetujui oleh Tuhan, justru sangat bertentangan dengan firman Tuhan.
Pada zaman yang sama pemuda Yusuf justru menjaga kekudusannya walaupun dipaksa oleh istri Potifar melakukan pelanggaran moral. Hal ini juga memberi penjelasan alasan Allah memerintahkan Yakub harus meninggalkan Kanaan. Penduduk Kanaan sangat terbiasa dengan pencabulan, karena mereka adalah bangsa yang tidak peduli dan memberontak kepada Allah. Bila keturunan Yakub menetap di Kanaan, maka dengan sendirinya akan kehilangan identitas, karena pasti akan selalu terjadi lagi perkawinan campuran.
Setelah di Mesir pun, Allah bertindak mengendalikan sejarah dengan mengasingkan Israel pada satu tempat (Gosyen) agar tidak terdampak pada kebudayaan Mesir yang sangat menyimpang dari standar kebenaran yang ditentukan oleh Allah. Melalui peristiwa ini juga disingkapkan bahwa dosa para tokoh-tokoh penting seperti Yehuda akan selalu berakibat buruk. Tak dapat dipungkiri bahwa Allah akan bertindak berdasarkan kedaulatan-Nya menyerahkan kepemimpinan penting kepada orang yang murni moralnya. Yusuf adalah merupakan pemuda yang murni moralnya sehingga mendapat kepercayaan penting dari Allah untuk memimpin Israel berada di Mesir selama 400 tahun sesuai firman Allah. Yehuda dan anak-anaknya tak diberi kepercayaan karena tidak murni kehidupan moralnya. Dasar dari berbagai keburukan moral diawali dengan kelalaian dalam melakukan tanggung jawab seperti yang dilakukan Onan. Dosa Onan merupakan perilaku seks yang menghindari dan melalaikan tanggung jawab untuk melanjutkan keturunan kakaknya sesuai hukum pada zamannya. Onan mau menikmati seksnya tetapi lalai menanggung konsekuensinya, sehingga dia dihukum. (MT)