Sabtu 29 Januari 2022
ESAU DAN KETURUNANNYA
Bacaan Sabda : Kejadian 36:1-39
Sabda Renungan : “Esau membawa isteri-isterinya, anak-anaknya lelaki dan perempuan dan semua orang yang ada di rumahnya, ternaknya, segala hewannya dan segala harta bendanya yang telah diperolehnya di tanah Kanaan, lalu pergilah ia ke negeri lain dan ia meninggalkan Yakub, adiknya itu.” (Kejadian 36:6)
Bagian kejadian pasal 36 ini mungkin saja sangat membosankan untuk dibaca. Tetapi sebagai firman Tuhan tentu memberi pesan yang kita juga untuk menjelaskan beberapa hal penting. Misalnya Esau meninggalkan Yakub karena dia memilih pindah ke negeri lain. Perpindahan sukarela ini tentu sangat mengejutkan Yakub karena di negeri Kanaan ini Esau telah sangat sukses secara materi adalah sangat pasti. Tetapi rupanya Esau miskin dan kering secara rohani. Dari awal memang Esau sudah mempunyai pandangan yang rendah terhadap hal-hal yang rohani. Sikapnya yang sangat labil terhadap hak kesulungan adalah merupakan ketidaktertarikannya kepada hal-hal yang rohani. Dengan mudahnya dia menukarkannya dengan makanan tetapi dengan marahnya dia saat Ishak telah memberikannya kepada Yakub. Tentu marah bukanlah jalan keluar karena marah hanyalah menakuti-nakuti adiknya agar keluar dari Kanaan. Dia tidak tertarik dengan hak kesulungan karena dia jauh lebih tertarik kepada harta warisan.
Hak kesulungan merupakan simbol dari hal-hal rohani sebagai karunia Allah sedangkan warisan harta berbicara mengenai hal-hal yang bersifat materi. Jadi bila dia meninggalkan Yakub ke Kanaan dengan sukarela sudah pasti bagian dari campur tangan Allah sebagai pengendali segala sesuatu. Yakub (Israel) adalah pemilik negeri yag dijanjikan Allah kepada Abraham walaupun harus melalui sejarah panjang, tetapi Yakub ditinggalkan Esau di Kanaan adalah bagian campur tangan Allah dalam memproses bahwa Yakub adalah pemilik negeri Perjanjian sebagai umat pilihan Allah. Pemaparan Edom sebagai bangsa yang adalah keturunan Esau merupakan bagian yang memberi pesan bahwa bangsa yang didirikan Esau ini adalah bangsa yang fasik yang sering menjadi objek murka Allah.
Kejadian pasal 36 ini menulis silsilah yang panjang tentu tak boleh dianggap sebagai pelengkap yang mempertebal Alkitab. Tetapi fakta penulisan silsilah yang sering muncul dalam Alkitab adalah merupakan detail akan campur tangan Allah dalam sejarah bagsa-bangsa. Bangsa yang menjauh dari hal-hal rohani seperti Edom adalah bagian dari sejarah peradaban manusia. Kehadirannya adalah sebagai penyeimbang kepada bangsa pilihan Allah. Israel yang selalu memberi penghargaan kepada hal-hal yang berisfat rohani. Itulah sebabnya Allah menyatakan diri melalui bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah menjadi sangat nyata melalui adanya Edom dan Moab. (MT)