Jumat 28 Januari 2022
YAKUB BEROLEH KEPASTIAN
Bacaan Sabda : Kejadian 34-35
Sabda Renungan : Firman Allah kepadanya: “Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang akan menjadi namamu.” Maka Allah menamai dia Israel. Lagi firman Allah kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa. Beranakcuculah dan bertambah banyak; satu bangsa, bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi dari padamu dan raja-raja akan berasal dari padamu. (Kejadian 35:10-11)
Alkitab disebut juga kitab suci Kristen bukan berarti tak berisi atau tidak menulis hal-hal yang menyimpang dari firman Tuhan. Justru di situlah keunikan Alkitab sebagai firman Tuhan yang jujur menulis fakta-fakta sejarah manusia yang baik dan juga manusia yang jahat. Bila menulis sejarah kehidupan seorang tokoh, Alkitab menulis fakta kehidupan tokoh tersebut sesuai data-data yang lengkap. Bukan menulis hal-hal yang baik dari tokoh tersebut tetapi juga membeberkan sisi buruknya juga. Yakub adalah merupakan seorang tokoh Alkitab dan termasuk tokoh penting karena namanya “Israel”, menjadi nama bangsa pilihan Allah. Namanya adalah juga menjadi salah seorang yang disebut dari tiga orang tokoh iman untuk menjadi standar iman kepada Allah dengan kalimat “ya Allah Abraham, Ishak dan Yakub”. Alkitab menulis kebaikan dan keburukan, kekuatan dan kelemahan, kemenangan dan kekalahan Yakub. Alkitab tidak berusaha menutupi segi buruk dari Yakub, tetapi menuliskannya secara jelas disertai akibat-akibat dari perbuatan-perbuatan salah yang diperbuatnya karena bertentangan dari firman Tuhan.
Hal yang sama berlaku kepada semua tokoh-tokoh iman dalam Alkitab. Itulah sebabnya semua tokoh Alkitab tidak ada yang dapat dijadikan teladan sempurna selain Yesus. Semua orang percaya boleh meneladani tokoh-tokoh Alkitab hanya dalam aspek kehidupan tertentu dan bagaimana para tokoh itu melepaskan diri dari kesalahan yang mereka perbuat. Tetapi hal utama yang perlu kita pelajari dari banyak tokoh iman adalah fakta ketergantungan mereka kepada Allah.
Bahkan tokoh sebijaksana dan sesukses raja Salomo sampai kepada kesimpulan bahwa semua perolehan dan perbuatan serta kekuasaan bila hidup di luar Tuhan semuanya adalah sia-sia. Perilaku anak-anak Yakub yang menipu dan membantai orang Sikhem sebagai dendam atas perlakuan buruk kepada Dina saudara perempuan mereka satu-satunya tak terlepas dari kesalahan-kesalahan Yakub dalam hidup berumah tangga. Itulah sebabnya Yakub membawa keluarga besarnya untuk pindah. tetapi Allah justru datang lagi mempertegas janji-Nya kepada Yakub, agar Yakub beroleh kepastian bahwa janji Allah tetap melekat kepada dirinya. Sekali Allah menyatakan dia adalah Israel, maka dia akan tetap menjadi Israel, Yakub berulang kali merasa tidak layak sehingga tak pantas mengemban janji Allah kepadanya. Ada betulnya dia tak layak tetapi dia pun semakin sadar Allah lah yang melayakannya. (MT)