Kamis 27 Januari 2022
ISRAEL BERGUMUL DENGAN ALLAH
Bacaan Sabda : Kejadian 32-33
Sabda Renungan : “Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.” Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” (Kejadian 32:27-28)
Yakub meninggalkan Laban mertuanya bukanlah hal yang mudah, karena Laban beruasaha menahannya. Bila pertimbangannya adalah lebih baik atau tidak tentu saja Yakub akan memutuskan tetap tinggal di daerah mertuanya karena di situ kehidupan Yakub sudah mapan dan aman karena jauh dari jangkauan Esau kakaknya yang berusaha membunuhnya. Tetapi Yakub mentaati perintah Allah pulang ke negeri Kanaan di mana Esau telah mempunyai keturunan yang banyak dari istri-istrinya. Esau sudah semakin mudah menaklukan Yakub dan memperlakukan sesuka hatinya. Mentaati perintah Allah bagi Yakub adalah menyongsong celaka. Tetapi apapun resikonya perintah Allah haruslah ditaati. Satu hal yag ditanamkan Yakub dalam hatinya adalah Allah yang memerintah adalah Allah yang melindungi. Walaupun demikian Yakub tidak lalai mengupayakan rekonsiliasi dengan kakak yang pernah disakitinya. Sebelum upaya rekonsiliasi dia pun membentengi diri dengan pasukan yang berlapis. Hal penting yang tak dilupakan adalah memohon perlindungan Allah. Pengalaman spiritual yang indah menandai perjalanan Yakub melalui kehadiran malaikat menemuinya di Mahanaim dan juga pergumulan Allah dengan Yakub di tepi sungai Yabok. Dalam pergumulan itu Allah menyatakan Yakublah sebagai pemenangnya sehingga namanya diganti menjadi Israel. Dalam nama yang baru Yakub ini terdapat pengertian pejuang Allah artinya berjuang maksimal untuk memperoleh perkenan Allah untuk memberkatinya. Dapat juga diartikan bergumul untuk memperjuangkan hubungan yang intim dengan Allah.
Bila gereja disebut Israel Perjanjian Baru berarti semua pengikut Kristus harus berjuang maksimal untuk membangun hubungan intim dengan Allah. Dalam membangun hubungan dengan Allah, Dia menghendaki agar semua umat-Nya aktif tidak pasif. Umat-Nya hendak terus mencari Tuhan dalam pengertian membangun dan membangkitkan kerohanian agar merasakan dan mengalami penyertaan Tuhan atas dirinya. Itulah yang dilakukan Yakub sehingga dia memproses nama baru Israel yang berarti juga memperoleh hubungan yang diperbaharui dengan Tuhan. Selanjutnya Yakub menemui kakaknya Esau dan siap menanggung segala kemungkinan terburuk sekalipun yang bisa saja dilakukan Esau kepadanya. Ternyata Allah telah mendahului Yakub menemui Esau. Allah sudah menangani Esau dengan cara menyentuh hatinya agar timbul keinginan untuk berdamai. Terjadilah pertemuan yang sarat dengan nilai persaudaraan. Sikap Esau yang ramah terhadap Yakub merupakan jawaban Allah tehadap doa-doanya. (MT)