Selasa 25 Januari 2022
PEMBAHARUAN JANJI ALLAH
Bacaan Sabda : Kejadian 28:10-29:35
Sabda Renungan : “Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: “Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.” (Kejadian 28:12-13)
Perebutan hak kesulungan berakibat perpisahan lagi anak kembar Esau dan Yakub. Esau tetap berada dalam wilayah Ishak ayahnya dalam pengertian justru dialah pewaris harta kekayaan orangtuanya. Kemarahannya telah membuat Yakub ketakutan karena ada ancaman dari Esau untuk membunuhnya. Ribka melindungi Yakub dan memerintahkannya pergi ke rumah Laban pamannya di Mesopotamia. Sangat jelas perilaku Esau yang tidak bersikap sebagai saudara yang sepatutnya melindungi Yakub adiknya. Tidak perlu dia marah karena dia sudah menjual hak kesulungan kepada adiknya. Tetapi bila ditinjau dari pihak Allah seakan-akan Allah membiarkan hal-hal yang salah ini terjadi. Esau dan Yakub sama-sama berbuat kesalahan. Allah seakan tak bertindak memperbaiki kesalahan. Tetapi sesungguhnya yang terjadi adalah Esau dan Yakub sama-sama melakukan perbuatan salah berdasarkan pilihan masing-masing dalam melaksanakan hak mereka menggunakan kebebasan mereka sebagai seorang manusia. Mereka bukan robot yang distel kemudian bergerak sesuai dengan orang yang mengendalikannya. Tetapi jelas bahwa Allah mengawasi setiap gerak-gerik mereka. Dalam hal ini faktor pimpinan Allah sangat jelas untuk memisahkan Esau dari Yakub. Esau sudah sangat dalam memasuki kehidupan bangsa-bangsa penyembah berhala pengaruh dari istri-istrinya.
Dalam perjalanan ke rumahnya Laban, Yakub bertemu dengan Allah. Dimulai melalui mimpi melihat tangga ke langit dan menyaksikan malaikat naik turun melalui tangga itu. Penglihatan Yakub melalui mimpi ini adalah inisiatif Allah untuk memastikan Yakub tetap berada dalam perlindungan Allah. Tak berhenti sampai di situ saja, berlanjut Allah berdiri di samping Yakub untuk memperbaharui janji-Nya. Ini merupakan suatu fakta bahwa Allah bertindak mengaruniakan hak kesulungan itu kepada Yakub.
Jadi janji Allah kepada Abraham yang menetapkan Ishak sebagai anak perjanjian dilanjutkan kepada Yakub bukan kepada Esau. Jadi bukan Esau yang dipisahkan dari Yakub melainkan Yakublah yang dipisahkan dari Esau, karena Yakublah yang dikuduskan bagi Allah. Yakub pun menamai tempat itu “Betel” yang sebelumnya bernama Lus. Betel yang mempunyai arti Bait Allah atau rumah Allah itu. Yakub menyebut tempat itu pintu gerbang surga. Yakub pun memuja dan memuliakan Allah dan memperbaharui komitmennya menjadikan Tuhan menjadi Allahnya juga berjanji akan mempersembahkan persepuluhan kepada Allah. (MT)