Selasa 18 Januari 2022
ALLAH MENJAGA JANJI-NYA
Bacaan Sabda : Kejadian 20:1-18
Sabda Renungan : “Lalu katanya kepada Sara: “Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan.” (Kejadian 20:16)
Untuk kedua kalinya Abraham mengaku Sara istrinya adalah saudaranya dalam rangka menyelamatkan diri dari raja Gerar bernama Abimelekh. Sekali lagi Abraham gagal dan berpotensi menggagalkan rencana Allah kepada Abraham. Anak itu haruslah anak Abraham bukan anak Abimelekh. Allah langsung bertindak melindungi dan menjaga janji-Nya. Allah mencegah bahkan cenderung mengancam Abimelekh agar tidak menghampiri Sara. Allah tidak akan membiarkan sejarah kerajaan-Nya menjadi kurang jelas ke depan. Allah menjaga peran Sara dalam sejarah penebusan sebagai ibu umat perjanjian dan peran Abraham sebagai bapa bagi umat perjanjian. Kegagalan iman Abraham tak menggagalkan rencana Allah. Abraham berulangkali gagal melaksanakan perannya sebagai bapa orang beriman tetapi dia selalu belajar dari kegagalan. Kegagalan tidak menghentikannya, tetapi membuat semakin berserah kepada Allah menjadikan Abraham semakin beriman. Bila mencoba melihat standar kehidupan berkeluarga Abraham sangat tidak baik untuk hidup. Seorang bapa beriman bila diukur melalui nilai-nilai hidup sekarang karena standarnya adalah ajaran langsung Tuhan Yesus. Tetapi bila diukur berdasarkan standar zaman Abraham, dia jauh lebih baik di atas standar hidup berkeluarga pada zamannya.
Pada zaman Abraham berpoligami tak dianggap salah termasuk menjadikan hamba menjadi istri. Masa sejarah yang dicatat dan diuraikan masa Kejadian adalah waktu di mana poligami diterima. Pada zaman itu bahkan mempunyai selir (pasangan seks, bukan pasangan pernikahan) sangat umum dilakukan orang berkuasa dan orang kaya. Hal itu membuat kekacauan di tengah masyarakat. Dan perlu dipahami bahwa berpoligami sangat bertentangan dengan firman Tuhan karena konsep monogamilah yang diperintahkan Allah melalui Hawa seoranglah yang diberikan Allah menjadi istri Adam. Faktanya poligami masih ada tetapi tetap tidak dipertimbangkan menjadi suatu standar hidup berumah tangga. Sejak semula, sekarang dan selanjutnya unsur kesetiaanlah dan faktor penting dan utama dalam membangun rumah tangga. Poligami adalah sistem yang disisipkan dunia dan iblis untuk menggagalkan rencana Allah. Tetapi fakta campur tangan Allah menjaga janji-Nya telah dibuktikan melalui kehidupan keluarga Abraham. Hagar adalah merupakan pribadi pengganggu walaupun Hagar dalam hal ini tidak bersalah. Bahkan sikap Abraham yang membiarkan Sara diperistri Elimelekh raja Gerar sangat berpotensi menggagalkan rencana Allah. Tetapi dalam proses perjalanan sejarah janji Allah melalui Abraham tetap terjaga. Allah yang berjanji adalah Allah yang memelihara dan menjaga janji-Nya. Dia tak membiarkan kegagalan janji-Nya menggagalkan rencana-Nya. (MT)