Sabtu 15 Januari 2022
KEBESARAN HATI ABRAM
Bacaan Sabda : Kejadian 13-14
Sabda Renungan : “Maka berkatalah Abram kepada Lot: Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri. (Kejadian 13:8-9)
Sebagai bapa orang beriman Abram tidak tinggal diam pada posisi hanya seorang beriman tetapi melalui perjuangan cukup militan dia terbentuk menjadi seorang sosok yang berhati besar. Abram mewujudkan kebesaran hatinya dalam membangun hubungan kepada Lot keponakannya. Abram tidak menjadikan senioritas dan hubungan status dalam keluarga menjadi dasar untuk bersikap kepada keponakannya. Abram memberi kesempatan pertama untuk memilih daerah kekuasaan kepada Lot dan Abram memperoleh sisanya saja. Tanpa merasa bersalah kepada pamannya, Lot memilih daerah yang terbaik yang kurang baik untuk Lot, paman yang membawanya. Bagi Abram pilihan bukan pada hal baik dan kurang baik melainkan benar atau salah agar tidak menimbulkan perseteruan yang berpotensi merusak hubungannya dengan keponakannya.
Di kemudian hari ternyata pilihan Lot adalah pilihan yang salah dan pilihan Abram memberi kesempatan kepada Lot adalah tindakan yang benar. Pada saat Lot tertawan oleh Kedorlaomer raja Elam ternyata Abram tidak tinggal diam, dia berusaha menyelamatkan Lot keponakannya. Kembali Lot menyaksikan kebesaran hati pamannya. Abram berhasil mengalahkan Kedorlaomer raja Elam dan menyelamatkan Lot yang sempat tertawan.
Abram bukan hanya menyelamatkan Lot tetapi berhasil mengambil jarahan dari bangsa yang dikalahkan sesuai dengan undang-undang perang tak tertulis pada saat itu. Bukan jarahan tujuan Abram melainkan melepaskan orang-orang tertawan termasuk Lot keponakannya.
Pada saat yang sama Abram dikunjungi oleh Melkisedek Raja Salem imam Allah yang Mahatinggi. Dia datang unuk memberkati Abram dengan suatu pernyataan “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah yang Mahatinggi pencipta langit dan bumi” (Kejadian 14:19). Melkisedek artinya raja kebenaran yang diperkirakan adalah raja Yerusalem kuno. Dia imam Allah yang Mahatinggi yang melayani Allah pencipta seperti Abram. Melkisedek adalah seorang seperti Ayub yang tidak terhisap sebagai bapa leluhur umat Israel. Tetapi dia adalah orang saleh penyembah Allah yang benar. Melkisedek sering dilambangkan menjadi keimamatan dan jabatan raja Yesus. Abraham secara spontan memberi sepersepuluh dari barang jarahannya kepada Melkisedek. Ini adalah untuk pertama persepuluhan disebut dalam Alkitab. Jadi persepuluhan di sini bukanlah merupakan kewajiban melainkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas pertolongan-Nya. Dalam Kitab Taurat berkembang menjadi hukum dan dalam kitab nabi ditulis menjadi sikap hati yang tulus untuk mengembalikan hak milik Allah. Abram bapa orang beriman terus menyatakan kebesaran hatinya dan melalui semua tindakannya dia menunjukkan ketergantungannya kepada Allah. (MT)